Di sudut kota yang terlupakan, ada sebuah salon rambut yang sudah lama tutup, namun tetap menarik perhatian siapa pun yang lewat. Salon tersebut dulunya sangat terkenal, namun setelah beberapa insiden aneh, tempat itu ditinggalkan begitu saja. Meskipun tidak ada lagi pelanggan yang datang, ada desas-desus yang mengatakan bahwa salon itu tidak benar-benar kosong. Malam hari, ketika cahaya dari lampu neon mulai redup, terdengar suara gunting yang mengiris udara, dan bayangan samar terlihat melalui jendela. Penduduk sekitar percaya bahwa salon itu dihuni oleh roh-roh yang tidak bisa tenang, menunggu seseorang yang berani datang untuk memotong rambut mereka.

Pengalaman Pertama yang Aneh

Suatu hari, seorang wanita muda bernama Maya, yang baru saja pindah ke kota, memutuskan untuk mencoba salon tersebut. Salon itu tampak sepi, dengan suasana yang agak menyeramkan. Pintu kayu berderit saat ia masuk, dan ruangan itu dipenuhi dengan cermin besar yang menghadap ke kursi salon yang kosong. Maya merasa aneh, tetapi karena rambutnya sudah sangat panjang, ia memutuskan untuk tetap duduk dan memesan potongan rambut. Tak ada pegawai yang terlihat, tetapi di belakang meja kasir, sebuah buku catatan mencatat bahwa salon masih buka. “Silakan duduk, saya akan segera datang,” terdengar suara seorang wanita dari belakang.

Suara Gunting yang Mengiris

Maya duduk dengan gelisah, merasakan udara dingin yang tiba-tiba menyelimuti ruangan. Tiba-tiba, suara gunting terdengar di ruangan itu, meskipun tidak ada seorang pun yang tampak. Gunting itu terdengar seperti sedang mengiris rambut, tetapi suara itu begitu keras dan tajam, seolah sedang memotong lebih dari sekadar rambut. Maya menoleh ke cermin besar di depannya, dan seketika itu ia merasa ada sesuatu yang tidak wajar—bayangan samar seorang wanita muncul di belakangnya. Wajahnya buram, namun matanya yang kosong menatap Maya dengan penuh kebencian. “Rambutmu… akan dipotong,” bisik suara itu dengan dingin, membuat Maya merinding.

Cermin yang Mengungkapkan Kengerian

Tiba-tiba, cermin di hadapan Maya bergetar, dan bayangan wanita itu semakin jelas. Maya merasakan tubuhnya kaku, tidak bisa bergerak. Rambutnya yang panjang mulai bergerak sendiri, seperti ada tangan yang tak terlihat yang menyisirnya. Saat ia mencoba bangkit dari kursi, rambutnya seolah tertarik kembali, membawanya ke kursi itu. Di cermin, Maya melihat wajahnya mulai berubah—rambutnya tampak semakin panjang dan mengarah ke wajahnya, menutupi matanya. Suara gunting itu semakin dekat, dan bayangan wanita itu semakin terlihat jelas, kini berdiri tepat di belakang Maya. Wajahnya mengerikan, penuh dengan luka bakar dan garis-garis hitam, seolah telah terjebak dalam kebakaran yang mengerikan.

Terjebak dalam Keabadian

Ketika Maya berteriak dan berusaha untuk melarikan diri, cermin itu pecah, mengeluarkan suara keras yang mengerikan. Tiba-tiba, semua lampu mati, dan ruangan itu menjadi gelap gulita. Namun, Maya tidak bisa keluar. Pintu salon yang tadinya terbuka kini terkunci rapat. Suara gunting itu berhenti, digantikan oleh tawa pelan yang menyeramkan. Maya merasa tubuhnya terbungkus oleh rambutnya sendiri, tidak bisa bergerak. Ketika lampu menyala kembali, Maya sudah hilang. Hanya potongan rambut panjang yang berserakan di lantai, dan cermin yang kembali bersih, seperti tidak ada yang pernah terjadi.

Misteri yang Terus Hidup

Keesokan harinya, salon itu kembali sepi, tetapi beberapa orang melaporkan mendengar suara gunting dan tawa seram yang terdengar dari dalam salon. Mereka yang mencoba hanya akan menghilang, menjadi bagian dari kegelapan yang mengerikan dan abadi.