Di pinggiran desa yang terpencil, terdapat sebuah hutan lebat yang dikenal sebagai Hutan Kegelapan. Tidak ada yang berani masuk ke dalamnya setelah matahari terbenam. Hutan ini bukan sekadar tempat penuh pepohonan yang rindang, tetapi tempat di mana waktu terasa terhenti, dan yang hidup terasa terperangkap dalam misteri. Ada kisah-kisah mengerikan tentang orang-orang yang hilang tanpa jejak setelah memasuki hutan itu—tak ada mayat, hanya jejak kaki yang menghilang di tanah basah. Suara bisikan dari dalam hutan selalu terdengar di malam hari, menyebarkan ketakutan yang mengerikan bagi siapa pun yang mendengarnya.

Suara yang Memanggil

Suatu hari, sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di desa tersebut memutuskan untuk menjelajahi hutan itu, tak peduli dengan cerita-cerita horor yang beredar. Mereka ingin membuktikan bahwa semua itu hanya mitos belaka. Dengan perbekalan yang cukup dan rasa ingin tahu yang besar, mereka mulai melangkah memasuki hutan di pagi hari, berpikir bahwa mereka akan menemukan sesuatu yang menarik. Namun, semakin dalam mereka melangkah, semakin aneh suasana di sekitar mereka. Hutan itu terasa lebih gelap, seolah matahari tidak bisa menembusnya. Tiba-tiba, salah satu dari mereka, Rina, mendengar suara langkah kaki yang datang dari arah yang kosong. Suara itu seperti mengikutinya, semakin dekat, dan semakin mengganggu.

Jejak yang Tak Bisa Dijelaskan

Mereka memutuskan untuk terus berjalan, namun semakin mereka menjelajahi hutan, semakin aneh perasaan mereka. Ada jejak kaki basah yang muncul tiba-tiba di tanah lembab, mengarah ke dalam hutan yang semakin padat. Mereka mengikuti jejak itu dengan rasa curiga, berpikir bahwa itu mungkin jejak pendaki sebelumnya. Namun, ketika mereka semakin jauh, jejak itu mulai menghilang, seolah-olah menguap begitu saja. Rina, yang semakin merasa tidak nyaman, berbalik dan berteriak, “Ada yang salah dengan ini!” Tetapi, suaranya seperti ditelan oleh kegelapan hutan. Di sekeliling mereka, suasana menjadi semakin mencekam—angin berhembus kencang, dan dahan-dahan pohon seperti saling berbisik.

Bayangan yang Mengikuti

Ketika mereka merasa hampir tersesat, tiba-tiba bayangan besar muncul di antara pepohonan. Sebuah sosok tinggi, gelap, dan kabur melintas dengan cepat di antara mereka. Mereka terdiam ketakutan, mencoba mencari arah keluar, tetapi hutan itu seakan tak memberi jalan. Rina, yang mulai merasa panik, melihat bayangan tersebut semakin dekat. Matanya yang kosong menatap mereka dengan tatapan yang mengerikan. Tiba-tiba, suara tawa seram terdengar dari segala arah, seolah-olah hutan itu hidup dan menertawakan ketakutan mereka. Mereka berlari, berusaha untuk keluar dari tempat itu, tetapi langkah kaki mereka semakin berat, seolah tanah itu menarik mereka kembali ke dalam.

Terjebak di Dalam Kegelapan

Akhirnya, setelah berlari tanpa arah, mereka menemukan sebuah pohon besar yang tampaknya berbeda dari pohon-pohon lainnya. Rina melihat ke sekeliling, dan melihat bahwa mereka telah berputar kembali ke tempat yang sama—hutan itu seperti berputar, mengarah ke tempat yang tak bisa mereka pahami. Dalam ketakutan, mereka akhirnya menyadari bahwa mereka tidak hanya terjebak di dalam hutan fisik, tetapi juga terperangkap dalam dunia lain yang tidak bisa dimengerti. Hutan itu tampaknya menahan mereka, tak membiarkan mereka keluar, dan waktu seperti berhenti. Mereka berteriak, tetapi suara mereka seakan menghilang ke dalam keheningan yang mencekam.

Misteri yang Tak Pernah Terungkap

Hingga malam tiba, suara tawa dan bisikan semakin mengerikan. Para mahasiswa itu tidak pernah keluar dari hutan. Ketika pencarian dilakukan keesokan harinya, hanya jejak kaki yang mengarah ke hutan yang ditemukan. Namun, jejak itu tidak pernah berakhir. Hutan itu tetap berdiri dengan angkuh, menyimpan kegelapan yang tak bisa dijelaskan. Desa itu semakin jauh dari jangkauan, karena siapa pun yang mendekat hanya akan terperangkap dalam kegelapan yang tak terungkap. Hutan yang horor dan mencekam itu terus menyimpan misterinya, menunggu siapa pun yang berani menantang takdir mereka.