Misteri Nusantara – Nyi Serunti Namaku Reyna. Kejadian menyeramkan ini terjadi ketika usiaku baru enam tahun. Malam itu, rumah kami hanya dihuni empat orang: aku, ibu, adikku, dan anak perempuan tetangga, Sutinah. Ayah dan kakak sulungku sedang berada di Bali untuk suatu urusan sejak tiga hari sebelumnya, sementara kakak perempuanku juga masih di sana. Kami meminta Sutinah menemani agar aku tidak tidur sendirian.

Suara di Tengah Malam
Aku dan Sutinah tidur di kamar kakakku, sementara ibu tidur bersama adik laki-lakiku di kamarnya. Ibu adalah sosok yang rajin beribadah. Setiap malam, ia bangun untuk melaksanakan salat malam dan mengaji hingga menjelang Subuh. Malam itu, suara air wudu di sumur belakang rumah membangunkan kami.
Tiba-tiba, kami mendengar ibu berbicara dengan seseorang. Penasaran, kami mengintip dari lubang ventilasi kamar yang langsung menghadap ke sumur. Kulihat ibu sedang berjabat tangan dengan seseorang, tetapi anehnya, hanya ibu yang terlihat. Tidak ada siapa pun di sana.
Keesokan paginya, rasa ingin tahu mendorong kami untuk bertanya kepada ibu.
“Bu, semalam ibu bicara dengan siapa di sumur?” tanyaku.
Ibu tersenyum tipis. “Oh, itu Nyi Serunti. Dia ingin berkenalan dengan ibu,” jawabnya tenang.
Aku dan Sutinah saling berpandangan. Kami menyimpulkan bahwa Nyi Serunti mungkin berdiri di tempat yang tidak terlihat dari lubang ventilasi.
Kerekan Sumur yang Bergerak Sendiri
Malam berikutnya, Sutinah kembali menginap di rumahku. Saat ibu sedang mengaji di kamarnya, Sutinah terbangun oleh suara kerekan sumur yang berderit. Penasaran, dia mengintip melalui ventilasi.
Tiba-tiba, tubuhnya mengejang. Tali kerekan bergerak dengan sendirinya, menimba air dan menuangkannya ke dalam bak tanpa ada sosok manusia yang menariknya. Wajahnya pucat pasi, dan dia langsung meloncat ke tempat tidur, menutupi kepala dengan bantal.
Aku yang terbangun karena ulahnya bertanya, “Ada apa, Tin?”
Sutinah tidak menjawab. Ia hanya menunjuk ventilasi dengan tangan gemetar. Aku mengikuti arah pandangnya dan memberanikan diri untuk mengintip. Kali ini, aku melihat sesuatu yang jauh lebih menyeramkan.
Di sana berdiri seorang wanita berambut panjang menjuntai, mengenakan daster putih lusuh. Parasnya sangat cantik, tetapi ada aura dingin yang memancar dari matanya yang kosong. Dia sedang berjabat tangan dengan ibuku.
“Siapa dia?” pikirku. Belum pernah aku melihat wanita seperti itu.
Kisah Nyi Serunti
Keesokan harinya, Sutinah dengan suara gemetar berkata, “Aku nggak mau lagi nginap di sini.”
Aku ikut nimbrung saat ibu dan Sutinah berbincang. Aku menceritakan sosok wanita yang kulihat semalam.
Ibu menarik napas panjang, lalu mulai bercerita. “Nyi Serunti adalah cucu dari Nyi Kanjeng Laut Selatan. Dia tertarik pada suara ibu yang mengaji. Rumah ini pernah dihuni oleh keluarga-keluarga yang gemar berbuat maksiat. Tapi sejak kita tinggal di sini, dia merasa damai dan ingin berteman dengan ibu.”
Aku merinding mendengar kisah itu, tetapi ibu tetap tenang.
“Dia juga bilang akan menjaga keluarga kita dan membantu mengisi sumur dengan air, bahkan di musim kemarau,” lanjut ibu. “Tapi ibu hanya percaya kepada Tuhan dan tidak meminta apa pun darinya.”

Berpamitan kepada Sahabat dari Dunia Lain
Dua tahun kemudian, ayah dan ibu memutuskan untuk kembali ke Bali. Sebelum meninggalkan rumah, ibu berpamitan kepada Nyi Serunti.
“Dimana pun engkau tinggal, jika kau butuh bantuan, sebut saja namaku. Aku akan datang,” ucap Nyi Serunti sambil memeluk ibu dengan erat.
Ibu hanya tersenyum. “Terima kasih, Nyi Serunti,” jawabnya lembut.
Setelah itu, kami pun pergi meninggalkan rumah penuh kenangan tersebut. Hingga kini, sosok Nyi Serunti masih membekas di ingatanku, sebuah pengalaman yang tak akan pernah kulupakan. Demikianlah Misteri Nusantara – Nyi Serunti.
=== PREDIKSI SYDNEY HARI INI ===
ISOTOTO : Platform Sydney Terpercaya Sejak 2014
Kamu Menang Berapapun, Pasti Dibayar Lunas 100%
Klik Disini, Daftar Sekarang
Tinggalkan Balasan