Misteri Nusantara – Digoda Mbakyu Penunggu Jembatan. Malam itu menjadi pengalaman pertama bagi Arman pulang lebih larut dari biasanya. Biasanya, dia tiba di desanya sebelum azan maghrib. Namun, karena terjadi aksi mogok sopir bus di terminal, tidak ada satu pun bus yang beroperasi. Mau tak mau, Arman harus menempuh perjalanan sejauh lima kilometer dengan berjalan kaki.

“Sialan! Gelap banget jalannya, perut juga sudah keroncongan. Ah, jalan cepat saja biar bisa sampai ke warung Bu Mina buat ngopi dulu,” gumam Arman, membayangkan nikmatnya menyeruput kopi panas di warung kecil di pojok desa.
Dengan langkah panjang dan cepat, Arman sesekali melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul delapan malam.
“Payah! Warungnya tutup! Apa-apaan ini? Kalau begini terus bisa mati kehausan,” gerutunya kesal.
Matanya menatap lurus ke arah jalan setapak yang melintasi hutan karet di sebelah sawah.
“Motong jalan saja, deh. Tapi serem juga lewat hutan itu. Ah, masa ada hantu yang berani ganggu aku? Cuek saja!” ucap Arman penuh sesumbar.
Langkah di Tengah Kegelapan
Dengan perasaan bercampur aduk antara takut dan berani, Arman memasuki jalan pintas melewati kebun karet. Suasana semakin mencekam, pohon-pohon tinggi menjulang menutupi cahaya bulan. Sebelum mencapai kebun, dia harus melewati petak sawah yang sunyi dan sebuah jembatan kecil di atas sungai.
Arman berpikir, “Kok sepi banget malam ini? Biasanya ada orang lewat,” sambil mencoba menenangkan dirinya sendiri. Ia ingat cerita seram warga desa tentang suara-suara aneh yang sering terdengar dari rerimbunan pohon karet.
Sesekali dia bersenandung dan berbicara sendiri untuk mengusir rasa takut. Namun, di sudut matanya, bayangan pohon yang bergoyang tertiup angin seperti menari mengikuti langkahnya.
Pertemuan dengan Sosok Misterius
Saat hampir mencapai desa sebelah, Arman melihat cahaya lampu rumah. Hatinya sedikit lega.
“Syukurlah, akhirnya sampai juga,” batinnya.
Namun, pandangannya tertumbuk pada seorang wanita yang berjalan sendirian di atas jembatan kecil sambil menggendong bakul besar.
“Siapa itu? Penjual makanan mungkin,” pikir Arman.
Ia mempercepat langkahnya dan menghampiri wanita tersebut.
“Mbak, jual kacang ya? Saya beli, dong,” sapanya penuh semangat.
Wanita itu menoleh perlahan, tersenyum tipis tanpa bicara. Dia meletakkan bakulnya, membuka penutupnya, dan menyerahkan sebungkus kacang yang masih hangat.
“Mbak, nggak takut kemalaman lewat sini? Mau jualan di hajatan, ya?” tanya Arman mencoba berbasa-basi.
Wanita itu kembali hanya tersenyum, membuat bulu kuduk Arman berdiri. Aroma wangi melati tiba-tiba tercium kuat.
“Aneh, kok bau melati?” bisik Arman dalam hati.
Ia menyerahkan uang seribu rupiah. Angin dingin tiba-tiba menerpa wajahnya, disertai tawa pelan yang terdengar seperti cekikikan dari mulut wanita itu.
“Temani aku, Mas. Aku takut,” ucap wanita itu dengan suara serak seperti nenek tua yang sedang mengunyah sirih. Tawa cekikikan kembali terdengar, lebih keras dari sebelumnya.
Teror yang Membekas
Jantung Arman seakan berhenti berdetak. Keringat dingin mengucur deras. Mulutnya terbuka, tetapi suaranya tercekat. Ia ingin lari, namun kakinya terasa berat seperti tertanam di tanah. Dalam sekejap, dunia menjadi gelap.
Pagi harinya, Arman terbangun di bale-bale rumah salah seorang warga desa. Kepalanya mulai memberat, dan beberapa orang mengelilinginya.
“Minum dulu, Nak,” ujar seorang lelaki tua sambil menyerahkan segelas air.
Arman perlahan meneguk air itu. Pak Darmo, seorang bapak yang dikenalnya, bertanya, “Kenapa kamu bisa pingsan di dekat jembatan? Semalam warga menemukanmu.”
Belum sempat Arman menjawab, orang tuanya datang dengan wajah cemas.
“Arman, kenapa kamu? Kok semalam nggak pulang?” tanya ibunya.
“Dia cuma ketemu Mbakyu Penunggu Jembatan,” jelas Pak Darmo.
Warga lain ikut berkomentar, “Untung cuma digoda. Kalau nggak, bisa celaka.”

Pelajaran Berharga
Sejak kejadian itu, Arman tak pernah lagi pulang larut malam sendirian. Bayangan senyum wanita di jembatan dan suara cekikikan menyeramkan akan selalu menghantui setiap langkahnya yang terlambat kembali ke rumah.
=== PREDIKSI SINGAPORE HARI INI ===
ISOTOTO : Platform Singapore Terpercaya Sejak 2014
Berapapun KemenanganMu, Pasti Dibayar 100%
Klik Disini, Daftar Sekarang.
Tinggalkan Balasan