Di sebuah desa kecil, ada sekelompok bambu tua yang berdiri tegak di ujung hutan. Konon, bambu itu dianggap angker oleh penduduk desa. Banyak yang percaya, siapa pun yang berani mendekatinya akan mendapatkan malapetaka. Budi, seorang pemuda yang baru pindah ke desa tersebut, mendengar cerita itu hanya sebagai mitos belaka. Namun, rasa penasaran membuatnya memutuskan untuk menjelajahi hutan dan bambu angker itu pada suatu malam yang gelap.
Suara Aneh dari Dalam Hutan
Saat Budi berjalan lebih dalam, udara menjadi semakin dingin, dan suara hutan seolah berubah. Angin berhembus kencang, tetapi ada suara seperti bisikan yang datang dari arah bambu. Budi mencoba untuk mengabaikannya, tetapi suara itu semakin keras, seolah memanggilnya. Ketika ia mendekat, tiba-tiba ia merasa seperti ada yang mengawasinya dari balik bambu. Budi menoleh, tetapi tidak ada apa-apa. Rasa takut mulai merayapi dirinya, namun ia memaksa untuk melangkah lebih jauh.

Mata yang Menatap
Tiba-tiba, dari balik bambu, sepasang mata merah menyala muncul. Budi terkejut dan berhenti seketika. Mata itu menatapnya dengan tajam, penuh amarah. Tanpa sadar, Budi mundur beberapa langkah, namun tubuhnya terasa kaku. Bambu-bambu di sekitarnya seolah bergerak, menghalangi jalan keluarnya. Suara bisikan semakin jelas, menyebut nama Budi dengan suara serak, seolah berasal dari dalam bumi.
Pertemuan dengan Hantu Bambu
Tiba-tiba, sosok gaib muncul di antara bambu. Wujudnya samar, tetapi cukup terlihat untuk membuat Budi terjatuh ketakutan. Sosok itu memiliki tubuh seperti manusia, tetapi wajahnya hancur dan tubuhnya penuh dengan cabang bambu yang menembus kulit. “Aku adalah penjaga bambu,” kata sosok itu dengan suara mengerikan. “Kau menginjakkan kaki di tempat terlarang.” Budi merasa seluruh tubuhnya gemetar, tidak bisa bergerak, dan ia tahu bahwa hidupnya berada dalam bahaya.

Kekuatan Gelap yang Terbangun
Budi, dengan segala keberanian yang tersisa, mencoba berlari, tetapi bambu-bambu itu semakin rapat, mengurungnya. Sosok itu mendekat, semakin jelas, dengan wajah yang semakin mengerikan. Budi menyadari bahwa hanya dengan meninggalkan bambu itu, ia bisa selamat. Dengan sekuat tenaga, ia berlari menerobos semak-semak, meninggalkan tempat itu. Saat ia berlari, terdengar tawa mengerikan yang mengiringi langkahnya.
Desa yang Terlupakan
Esok harinya, Budi berhasil kembali ke desa, namun ia merasa ada yang berubah. Setiap kali ia melihat bambu, wajah hantu itu muncul dalam bayangannya. Warga desa yang tahu bahwa Budi telah mengunjungi bambu angker itu memperingatkannya bahwa ia mungkin membawa kutukan. Sejak itu, Budi tidak pernah kembali ke hutan itu, dan desa itu tetap diliputi kegelapan yang tak terungkap.

Tinggalkan Balasan