Ketika Aulia pertama kali pindah ke rumah baru bersama keluarganya, ia merasa sangat senang. Rumah itu besar, dengan banyak ruang kosong yang bisa ia jelajahi. Namun, ada satu ruangan yang selalu membuatnya merasa tidak nyaman—kamarnya. Kamarnya yang terletak di sudut lantai dua itu memiliki jendela yang menghadap ke halaman belakang rumah. Meskipun terlihat biasa, Aulia merasa ada yang aneh di dalam ruangan itu. Seperti ada sesuatu yang tidak terlihat, sesuatu yang mengawasi dirinya setiap kali ia berada di sana.

2. Keanehan Pertama di Malam Hari

Pada malam pertama ia tidur di kamarnya, Aulia terbangun tengah malam dengan rasa cemas yang tiba-tiba muncul. Ia mendengar suara pelan, seperti gesekan benda di lantai. Awalnya, ia mencoba untuk mengabaikannya, berpikir itu hanya suara dari luar atau rumah yang mulai beradaptasi dengan suhu dingin. Namun, suara itu semakin jelas—seperti ada sesuatu yang bergerak perlahan di lantai kamar. Ketika Aulia menyalakan lampu, tidak ada apa-apa di sana. Ruangan itu kosong, namun perasaan tidak nyaman masih terus mengganggunya.

3. Suara Langkah Kaki yang Tak Terlihat

Beberapa malam setelah kejadian itu, Aulia mulai mendengar suara langkah kaki di tengah malam. Awalnya, suara itu terdengar sangat dekat, seakan-akan ada seseorang yang berjalan di samping tempat tidurnya. Namun, ketika Aulia membuka mata, tidak ada siapapun. Suara itu selalu datang pada saat yang sama setiap malam, dan semakin hari semakin keras, seolah-olah ada seseorang yang berjalan keliling kamarnya tanpa terlihat. Aulia merasa semakin gelisah, namun ia tidak ingin memberitahu orang tuanya karena takut dianggap berlebihan.

4. Penampakan Aneh di Cermin

Suatu sore, ketika Aulia sedang merapikan kamar, ia melihat bayangan bergerak di cermin yang tergantung di dinding. Ia terkejut dan langsung menoleh, tetapi tidak ada apa-apa di belakangnya. Cermin itu menunjukkan gambarnya sendiri dengan jelas, namun bayangan seseorang tampak muncul di sudut refleksinya. Aulia merasa dingin merayap di tulang belakangnya, dan ia segera menutup cermin itu dengan selimut. Namun, ketakutannya semakin mendalam—sesuatu di kamar itu tampaknya menanggapi ketakutannya dengan cara yang tidak wajar.

5. Mencari Jawaban

Ketakutan yang terus menerus membuat Aulia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia mulai mencari informasi tentang rumah tersebut. Ternyata, rumah itu memiliki sejarah kelam. Beberapa tahun lalu, seorang wanita muda meninggal di kamar yang sama dengan cara yang misterius. Orang-orang desa mengatakan bahwa roh wanita itu belum tenang dan sering muncul di sekitar kamar tersebut. Aulia merasa terkejut dan takut, tetapi ia tahu bahwa ia harus mencari cara untuk mengatasi semua ini.

6. Percakapan dengan Arwah

Suatu malam, Aulia memutuskan untuk mencoba berkomunikasi dengan roh yang mengganggunya. Ia menyalakan beberapa lilin dan mencoba untuk tenang. Dengan suara gemetar, Aulia bertanya kepada roh tersebut, “Apa yang kamu inginkan? Kenapa kamu menggangguku?” Beberapa detik kemudian, sebuah suara lirih terdengar dari sudut kamar, “Aku belum siap untuk pergi.” Suara itu terasa begitu dekat, namun tidak ada sosok yang tampak di depan Aulia. Aulia merasa takut namun juga terharu. Ia tahu bahwa roh itu membutuhkan bantuan untuk bisa tenang.

7. Mencari Kedamaian untuk Roh yang Tertinggal

Aulia mulai mencari cara untuk membantu roh tersebut agar bisa tenang. Ia mengunjungi seorang dukun yang dikenal dapat membantu menyelesaikan masalah roh yang terperangkap. Dukun itu memberitahunya bahwa roh wanita yang meninggal itu membutuhkan pengakuan atas perasaan yang belum terselesaikan, dan hanya dengan cara itu, ia bisa melepaskan diri. Aulia melakukan ritual yang disarankan oleh dukun tersebut, meminta maaf atas ketakutan yang ia rasakan dan memberikan doa untuk ketenangan roh itu.

8. Kamarku Kini Tenang

Setelah ritual dilakukan, ketegangan di kamar itu perlahan menghilang. Aulia mulai merasakan kedamaian yang sebelumnya tidak ada. Suara langkah kaki, bayangan di cermin, dan perasaan diawasi itu perlahan memudar. Kamarnya kini terasa lebih ringan, dan Aulia bisa tidur dengan nyenyak tanpa diganggu oleh keanehan yang pernah ada. Walaupun kejadian itu meninggalkan kesan mendalam, Aulia merasa bersyukur karena bisa membantu roh itu menemukan kedamaian. Kamarnya yang penuh dengan keanehan kini berubah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuknya.