Misteri Nusantara – Arwah Penasaran Korban Guna Guna Namaku Risa. Kisah ini terjadi sekitar lima tahun yang lalu, saat aku masih duduk di kelas 2 SMK Bhakti Utama.

Arwah Penasaran Korban Guna Guna
Arwah Penasaran Korban Guna Guna

Hari itu tampak biasa saja. Dari pagi hingga waktu istirahat, tidak ada sesuatu yang aneh. Namun, belum genap 20 menit jam istirahat berlalu, suasana tiba-tiba berubah mencekam. Terdengar teriakan histeris dari arah toilet perempuan. Kontan, semua siswa berhamburan menuju sumber suara.

Ternyata itu suara Dina dan Maya, teman sekelasku. Mereka menangis terguncang di depan pintu toilet. Guru-guru segera menghampiri, dan aku bersama beberapa siswa lainnya mengikuti dari belakang.

Ketika pintu toilet dibuka, pemandangan mengerikan terpampang di depan mata. Ranti, salah satu teman kami, tergeletak di lantai dengan tubuh kejang-kejang. Darah kental menghitam mengalir deras dari selangkangannya. Matanya melotot seperti menahan rasa sakit luar biasa, sementara bibirnya yang membiru terbuka tanpa suara.

Kepanikan yang Melanda

Pak Hasan, guru olahraga kami, segera memeriksa keadaan Ranti bersama Pak Yusuf, guru agama. Namun, tak ada tanda-tanda kehidupan.

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,” ucap Pak Yusuf lirih, disusul oleh para guru lainnya.

Sebuah ambulans tiba tak lama kemudian. Beberapa petugas medis membawa tandu, sementara Dayu, ketua OSIS, diberi tugas untuk menghubungi orang tua Ranti. Karena rumah Ranti cukup jauh dan tidak memiliki telepon, Dayu bersama seorang teman harus mengayuh sepeda ke rumahnya. Jenazah Ranti dibawa ke rumah sakit, sementara para siswa diminta kembali ke kelas masing-masing.

Di kelas, suasana sangat kacau. Banyak yang berbisik-bisik mencoba menebak apa yang sebenarnya terjadi. Namun, Bu Indah, guru Matematika kami, mencoba mengendalikan keadaan.

“Sudah, jangan ribut. Fokus pada pelajaran,” ujarnya tegas. Meski demikian, ketegangan tetap terasa di udara.

Munculnya Gosip Mengerikan

Dua hari setelah kejadian itu, desas-desus mulai beredar.

“Kalian tahu nggak? Katanya Ranti pendarahan gara-gara keguguran,” ujar Sinta kepada beberapa teman.

“Masa sih?” jawab Laila dengan nada ragu.

“Iya, kan emang di sekolah ini beberapa kali ada kasus begitu. Ingat nggak sama Putri yang dulu dikeluarkan?” timpal Ayu dengan antusias.

Aku mendengarkan obrolan mereka dari jauh sambil menggelengkan kepala. Gosip seperti ini hanya menambah luka. “Kenapa orang lebih suka membicarakan hal buruk daripada mendoakan yang baik?” gumamku dalam hati.

Teror di Toilet Perempuan

Seminggu setelah kematian Ranti, kejadian serupa terjadi lagi. Kali ini, Dina dan Maya yang ditemukan pingsan di depan toilet. Ketika akan dipindahkan ke ruang UKS, Dina tiba-tiba meronta-ronta dan berteriak tidak karuan.

“Tolong! Jangan dekati aku!” teriaknya dengan suara serak.

Pak Hasan yang mencoba menenangkan malah dikejutkan oleh tawa dingin Dina. Suara itu sama sekali bukan miliknya.

“Aku Ranti,” ujar Dina dengan nada mengejek. “Kenapa kalian menyebarkan kebohongan tentangku? Kalian bilang aku tidak suci, bahwa aku mati karena aborsi. Semua itu fitnah!”

Pak Yusuf yang paham akan hal-hal gaib segera maju.

“Ranti, jika ini benar dirimu, kami mohon maaf. Tolong lepaskan temanmu. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” bujuknya.

Namun, Dina yang kerasukan tetap marah. “Aku tidak akan pergi! Aku dendam! Akan ku balas mereka yang sudah menodai nama baikku! Aku juga akan menghancurkan orang yang telah menyakitiku!” katanya dengan penuh amarah.

Pak Yusuf mencoba berdialog lebih lanjut. “Ranti, siapa yang telah menyakitimu? Ceritakan pada kami.”

Dengan suara bergetar, Dina menjawab, “Dia lelaki dari kampung ayahku di Jawa Timur. Aku menolak cintanya, tapi dia dendam dan mengguna-gunai aku. Dia yang membuatku seperti ini hingga aku kehilangan nyawaku!”

ISOTOTO : Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014 Klik Disini, Daftar Sekarang.
ISOTOTO : Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014 Klik Disini, Daftar Sekarang.

Mengusir Dendam yang Tersisa

Pak Yusuf kembali mencoba membujuk. “Ranti, kami mengerti sakit hatimu. Tapi dendam hanya akan membuatmu semakin terperangkap. Pulanglah. Kami berjanji akan mendoakanmu dan membersihkan nama baikmu.”

Setelah perdebatan panjang, akhirnya roh Ranti meninggalkan tubuh Dina. Semua siswa yang menyaksikan kejadian itu merasa ngeri sekaligus sedih. Pak Yusuf mengumpulkan para guru dan murid untuk membahas langkah selanjutnya.

“Mulai sekarang, jangan ada lagi yang membicarakan hal buruk tentang Ranti. Kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sebaiknya kita mendoakannya agar dia tenang di alam sana,” tegasnya.

Setiap hari Rabu, setelah salat duha bersama, kami mengirimkan doa untuk arwah Ranti. Sejak itu, kejadian aneh di sekolah perlahan menghilang. Namun, bayangan tentang tragedi di toilet perempuan itu tetap menghantui ingatanku hingga hari ini. Demikianlah Misteri Nusantara – Arwah Penasaran Korban Guna Guna.

  === PREDIKSI SINGAPORE HARI INI ===

ISOTOTO : Platform Singapore Terpercaya
Yang Menjamin 100% Pembayaran Berapapun KemenanganMu.
Klik Disini, Daftar Sekarang.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *