Misteri Nusantara – Kekayaan  Yang Dibalas Dengan Kematian Sarita duduk gelisah di kursi kayu depan rumah, terus memegang perutnya yang semakin membesar. Dia bangun beberapa kali dan keluar untuk mengecek kedatangan suaminya. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun Anto belum juga datang. Sarita merasa cemas, bukan karena takut suaminya pulang larut malam, tapi karena dua orang rentenir menyeramkan mengancamnya untuk segera melunasi utangnya.

Ketika Anto akhirnya muncul, Sarita langsung meledak. “Sampai malam kamu cuma dapat Rp 50.000?” teriaknya.

Anto sudah tahu betul karakter istrinya, tapi kali ini dia memilih untuk diam. Sarita sedang hamil besar, dan dia merasa harus lebih sabar.

“Lya de, uang setengahnya kan sudah aku kasih ke Pak Diman untuk setoran,” jawab Anto, mencoba menjelaskan.

Sarita semakin marah. “Kalau begini, besok kita makan apa? Rentenir sudah datang lagi ke rumah, di mana usaha kamu?” kata Sarita penuh tekanan.

Kekayaan Yang Dibalas Dengan Kematian
Kekayaan Yang Dibalas Dengan Kematian

Pertengkaran Tak Terhindarkan

Malam itu, Anto merasa sangat lelah setelah bekerja seharian penuh. Dia berharap bisa pulang dan mendapatkan sambutan hangat dari Sarita.Anto merasa kesal dan akhirnya memilih tidur di ruang tamu, jauh dari Sarita.

Keesokan paginya, suasana tidak berubah. Di meja makan hanya ada segelas air putih. Sarita tidak menyiapkan sarapan seperti biasa. Anto merasa kecewa, tetapi dia memilih untuk berangkat kerja tanpa memperpanjang masalah.

Beban Utang yang Semakin Menekan

Anto mengendarai angkot menuju rumah Pak Diman sambil memikirkan utang yang semakin menumpuk. Dulu, ia dan Sarita hanya meminjam Rp 3 juta, namun karena tidak melunasi utang selama enam bulan, jumlahnya sekarang membengkak menjadi Rp 10 juta. Anto menyesali keputusannya, namun dia merasa terjebak. Tidak ada pilihan lain selain mencari cara untuk membayar utang itu.

Hari itu, penumpang yang naik angkot Anto sangat sedikit. Hingga sore, ia hanya berhasil mendapatkan uang Rp 70.000, belum dipotong setoran ke Pak Diman. Anto merasa semakin tertekan. Begitu pulang, ia tahu Sarita pasti akan mengomel lagi. Kadang, Anto merasa sangat kesal dengan sikap istrinya dan sempat terlintas di pikirannya untuk menceraikannya.

Karena belum makan sejak pagi, Anto berhenti untuk membeli gorengan di samping trotoar. Sambil makan, matanya tertumbuk pada tulisan di kertas pembungkus gorengan: “Kaya karena Pesugihan Mbah Roso”.

Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014

Perjalanan Menuju Dukun Mbah Roso

Anto membaca tulisan itu dengan penasaran. Artikel tersebut menceritakan tentang seseorang yang menjadi kaya karena melakukan ritual pesugihan. Sayangnya, bagian akhir artikel itu terpotong. Di dalam hati, Anto bertanya-tanya, apakah benar ada orang yang bisa kaya dengan cara seperti itu.

Anto memutuskan untuk memutar balikkan angkot dan menuju rumah seorang dukun yang pernah dikenalnya di pangkalan. Di sana, dia meminta bantuan untuk mendapatkan kekayaan agar bisa melunasi utang. Dukun itu menatap Anto dengan tajam, lalu memberinya syarat yang sangat aneh: “Kamu harus menyerahkan semangka dengan biji delapan.”

Anto merasa bingung. “Semangka biji delapan?” pikirnya. Namun, karena sudah sangat terdesak, Anto menyetujui persyaratan itu meskipun hatinya penuh keraguan.

Kehidupan yang Berubah

Sebulan setelah menjalani perjanjian dengan dukun itu, kehidupan Anto berubah drastis. Penghasilannya meningkat pesat. Setiap hari, dia bisa membawa uang hingga enam ratus ribu ke rumah.  Mereka merasa hidup mereka semakin membaik.

Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Sarita mengalami keguguran saat kandungannya berusia delapan bulan. Anto merasa sangat terpukul.

Penyesalan yang Terlambat

Anto duduk termenung di samping ranjang istrinya yang terbaring lemah setelah keguguran. Pikiran tentang keserakahannya dan keputusan cerobohnya terus menghantui. Dia menyesal telah terjebak dalam pesugihan itu.

Anto sekarang hanya bisa menangis dalam penyesalan. Kekayaan yang datang begitu cepat ternyata menyimpan harga yang tinggi. Dia menyadari bahwa terkadang hal yang lebih berharga dari uang hilang begitu saja karena keputusan yang salah. Demikianlah Misteri Nusantara – Kekayaan Yang Dibalas Dengan Kematian.

===  PREDIKSI SINGAPORE HARI INI   ===

Klik Disini, Daftar Platform Singapore Aman dan Terpercaya Sejak 2014


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *