Misteri Nusantara – Hantu Ular Siluman Dipabrik Roti Malam itu, udara terasa begitu panas, membuat Budi Santoso, sopir pabrik roti “Sinar Jaya”, memutuskan untuk tidur di dalam mobil box yang biasa digunakannya untuk mengantar roti. Pelanggannya tersebar di berbagai tempat, mulai dari Desa Gading, Sungai Rantai, hingga ke kota besar seperti Palangkaraya. Meskipun suhu di luar terik, di dalam mobil ternyata tidak jauh berbeda.
Budi tidak bisa tidur. Dia hanya duduk sambil mengipasi tubuhnya yang berkeringat. Saat matanya mulai mengantuk, tiba-tiba ia melihat sesuatu bergerak-gerak di kaca spion mobil. Sesuatu itu keluar dari bawah menara air di pojok pabrik dan bergerak mendekat ke arah mobilnya. Ketika makin dekat, Budi bisa melihat wujudnya dengan jelas.
Wujud Misterius yang Menakutkan
Makhluk itu berbentuk ular besar, namun tubuhnya lebih pendek. Kepalanya mirip dengan kepala manusia yang mengenakan mahkota, sebuah mahkota yang tampak sangat aneh dan menyeramkan. Meskipun semua pintu mobil terkunci rapat, Budi merasa ketakutan luar biasa. Ia bersembunyi di balik jok mobil dan tidak berani bergerak sedikit pun.
Namun, dalam ketakutannya, Budi sempat melihat mulut makhluk tersebut menyemburkan api berwarna merah keunguan. Budi merasakan hawa panas yang luar biasa, dan seolah-olah makhluk itu sedang memandangnya dengan penuh kebencian. Setelah beberapa saat, ular itu berbalik dan kembali ke bawah menara air.
Dengan tubuh gemetar, Budi keluar dari mobil dan berlari menuju pabrik. Ia mengetuk pintu pabrik dengan keras sambil berteriak-teriak. Tak lama kemudian, Ny. Titi, juru masak pabrik, membuka pintu dengan tergopoh-gopoh.
Kisah Ny. Titi yang Mengerikan
“Ada apa, Budi? Kenapa berteriak-teriak seperti itu?” tanya Ny. Titi, kebingungan.
Mendengar cerita itu, Ny. Titi hanya bergumam, “Itu lagi.” Budi mendengar gumaman itu dan bertanya, “Maksudnya apa, Bu Titi?”
Ny. Titi pun akhirnya mulai bercerita. “Pabrik ini dulunya adalah rumah keluarga Nam Setiawan. Rumah itu terletak cukup jauh dari rumah tetangga lainnya,” kata Ny. Titi. “Beberapa puluh tahun yang lalu, Ny. Setiawan, ibu rumah tangga yang sedang hamil, mengidamkan untuk makan ular sawah. Biasanya, ular jenis ini mudah ditemukan di Kalimantan Tengah. Namun, entah kenapa Pak Setiawan menolak mencarikannya,” lanjut Ny. Titi.
Kelahiran Bayi Ular
Suatu hari, saat Ny. Titi sedang membantu kelahiran, ia terkejut melihat bayi yang lahir dari Ny. Setiawan. Bukan bayi manusia, tetapi makhluk berbentuk ular dengan kepala manusia. Ny. Setiawan menolak merawatnya, dan merasa jijik melihat anak tersebut. Karena merasa kasihan, Ny. Titi yang merawat bayi ular tersebut dengan memberi makan madu dan telur. Namun, tak lama kemudian, Ny. Titi jatuh sakit selama tiga hari.
Ketika ia sembuh dan pergi ke rumah Ny. Setiawan, ia menemukan bayi ular itu sudah mati karena tak ada yang memberinya makan. “Pak Setiawan meminta aku mengubur mayat bayi ular itu di bawah pohon besar yang kini menjadi menara air ini,” cerita Ny. Titi dengan suara serak.
Ritual Pengusiran Roh Ular
Takut jika roh ular itu akan mengganggu ketenangan di pabrik roti, Ny. Titi berbicara dengan pemilik pabrik dan seorang pendeta bernama Romo Andreas. Mereka sepakat untuk melakukan sebuah ritual pembaptisan di Gereja Pantekosta Singkawang pada hari Rabu, bersamaan dengan pembaptisan massal.
Saat hari pembaptisan tiba, Ny. Titi duduk di dekat altar, ditemani seorang gadis cantik yang sebelumnya memberi hormat padanya. Romo Andreas menanyakan nama yang akan dibaptis, dan Ny. Titi menjawab, “Sarparini, Romo.” “Lalu, nama baptisnya?” tanya Romo. “Daniel,” jawab Ny. Titi. “Jika demikian, namanya Daniel Sarparini,” kata Romo Andreas.
Setelah nama itu disebutkan, tiba-tiba gadis itu, yang sebelumnya tidak terlihat seperti anak gereja, mulai berdoa dengan fasih dan lancar. Semua orang di gereja tercengang melihat perubahan itu.
Suara yang Membawa Kedamaian
Keesokan harinya, saat Ny. Titi sedang memasak di dapur, ia mendengar suara yang familiar. “Bik Titi, terima kasih atas segalanya. Sekarang aku sudah punya nama. Aku akan pergi. Mudah-mudahan aku mendapatkan tempat di sisi Tuhan. Aku minta maaf jika selama ini mengganggu orang-orang di pabrik,” suara itu terdengar sangat jelas.
Bau dupa dan kayu cendana yang sebelumnya menguar begitu kuat, tiba-tiba menghilang bersamaan dengan suara itu. Sejak saat itu, makhluk berbentuk ular dengan kepala manusia tidak pernah lagi muncul di lingkungan pabrik roti “Sinar Jaya”. Demikianlah Misteri Nusantara – Hantu Ular Siluman Dipabrik Roti.
=== SITUS AMAN dan TERPERCAYA ===
Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Tinggalkan Balasan