Misteri Nusantara – Ajal Tak Pernah Menunggu Tobatmu Nafasku terasa semakin sesak, hampir tak bisa kutahan lagi. Setiap helaan udara begitu berat, tubuhku seolah kehabisan tenaga. Keringat dingin mengalir deras, menutupi kulit yang semakin kaku. Aku berjuang untuk melawan rasa sakit yang tak terkira, namun itu tidak mudah. Sakaratul maut datang begitu cepat, begitu mengerikan, dan aku tak bisa menghindar.

Akhirnya, tubuhku tak lagi mampu menahan beban, dan nyawaku terlepas. Aku terbaring diam, hanya diselimuti kain yang terasa dingin. Seluruh dunia seakan menghilang dari pandanganku. Dulu, orang-orang yang sangat mencintaiku kini tak bisa menyentuhku lagi. Mereka menangis, tetapi aku tidak dapat melakukan apa-apa selain memandang mereka dari kejauhan.

Ajal Tak Pernah Menunggu Tobatmu
Ajal Tak Pernah Menunggu Tobatmu

Kepergian yang Tak Terucapkan

Orang-orang mulai mengangkat tubuhku dan membawaku menuju tempat permandian terakhir. Air yang sangat dingin menyentuh tubuhku yang kaku, rasanya sangat menusuk hingga ke tulang. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Mereka tak mendengarku. Aku hanya bisa pasrah, menunggu saat-saat yang tak dapat kuhindari.

Perjalanan Menuju Keabadian

Setelah dimandikan, tubuhku dikafani dengan kain putih yang terasa begitu berat. Orang-orang datang untuk meletakkanku dalam keranda tua. Keranda itu membawa tubuhku menuju mushola untuk dishalatkan. Setelah itu, mereka kembali mengangkat kerandaku dan mulai menuju kuburan.

Namun, langkah mereka semakin cepat, semakin jauh. Aku tak bisa lagi menghentikan perjalanan ini.

Menuju Liang Lahat

Ketika sampai di kuburan, aku melihat liang lahat yang siap menampung tubuhku. Perlahan, mereka menurunkanku ke dalamnya. Tanah mulai menutup tubuhku, dan aku merasakan kegelapan yang menelanku. Suasana semakin pengap, panas, dan aku semakin merasa terperangkap dalam kesunyian yang mencekam.

Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014

Ketakutan yang Menghantui

Sekarang aku berada di dalam kubur, sendirian dalam kegelapan. Ketakutan mulai menyerangku, terutama ketika aku teringat akan pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir yang akan datang. Mereka akan menanyakan setiap amal perbuatanku. Bagaimana aku akan menjawabnya? Bagaimana jika aku tidak bisa memberi alasan atas dosa-dosaku?

Aku merenung, mengingat setiap kemaksiatan yang telah aku lakukan. Betapa sering aku meninggalkan shalat, mengabaikan kewajiban, dan mengikuti hawa nafsu. Aku tahu, hidupku penuh dengan dosa. Aku tak pernah menjaga kehormatan diri, sering membantah orang tua, bahkan menertawakan orang yang beribadah. Kini, semua itu membayangi pikiranku, dan aku hanya bisa menyesal.

“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku,” aku berdoa dalam hati, berharap agar Tuhan mengampuni segala kesalahan yang telah kuperbuat selama hidup.

Penyesalan yang Tak Terobati

Aku terperangkap dalam kegelapan dan ketakutan. Setiap detik terasa semakin lama, semakin berat. Penyesalan datang begitu terlambat. Aku merasa telah menyia-nyiakan hidupku, dan kini tak ada yang bisa kulakukan lagi. Waktu untuk bertobat telah habis. Kini, aku hanya bisa menunggu saat yang tak pasti, menanti takdir yang tak terhindarkan.

“Astaghfirullah Rabbal Baraya, Astaghfirullah Minal Khathaya,” bisikku pelan, berharap ada pengampunan yang datang meski aku tahu itu sangat sulit.

Teruntuk Diriku yang Masih Berlumuran Dosa. Demikianlah Misteri Nusantara – Ajal Tak Pernah Menunggu Tobatmu.

===  SITUS AMAN dan TERPERCAYA   ===

Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *