Menyaksikan Orang Yang Sekarat

Misteri Nusantara – Menyaksikan Orang Yang Sekarat Pengalaman seram ini dialami oleh seorang tetangga saya, sebut saja namanya Pak B. Pada tahun 2014, istri Pak B jatuh sakit. Karena hampir semua rumah sakit di kota Pandana penuh, akhirnya istrinya dirawat di Rumah Sakit Setyo Luhur di kota Sampora. Rumah sakit ini sudah berdiri sejak tahun 1966 dan, menurut cerita, didirikan oleh seorang suster dari Belanda. Rumah sakit ini terkenal angker dan penuh misteri.

Malam Pertama di Rumah Sakit

Pak B selalu setia menemani istrinya selama dirawat di rumah sakit. Anak-anak mereka, sibuk dengan urusan masing-masing, tidak bisa membantu. Nasib buruk menimpa keluarga ini karena istri Pak B jatuh sakit menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kamar perawatan kelas tiga, yang biasanya penuh, mulai kosong karena banyak pasien dipulangkan. Kamar tersebut berisi delapan tempat tidur, masing-masing dipisahkan oleh gorden.

Menyaksikan Orang Yang Sekarat
Menyaksikan Orang Yang Sekarat

Malam pertama Pak B di rumah sakit, ia mulai mengalami kejadian aneh. Suara langkah kaki terdengar di lorong, tetapi tidak ada seorang pun yang terlihat. Gorden jendela yang menutupi ruangan tiba-tiba bergerak sendiri. Di antara delapan pasien di ruangan tersebut, ada seorang perempuan berusia sekitar lima puluh tahun yang terbaring di ranjang sebelah istri Pak B.

Menurut cerita Pak B, perempuan itu berasal dari desa Kalirandu. Ia tidak memiliki seorang pun yang menunggui, meskipun kabarnya memiliki beberapa anak. Siang harinya, perempuan itu sempat berbincang dengan Pak B dan bahkan menawarkan buah pisang. “Pak, ambil saja pisangnya. Saya nggak akan sempat makan semuanya,” katanya dengan suara lemah.

Perempuan itu tampak sangat sakit, bahkan untuk duduk saja ia membutuhkan bantuan. Namun, suasana berubah mencekam ketika malam tiba.

Saat Kesunyian Menjadi Teror

Malam itu, sekitar pukul sembilan, suasana kamar menjadi sangat sepi. Para pasien sudah tertidur. Hanya Pak B yang masih terjaga, duduk di tikar di bawah ranjang istrinya. Tepat tengah malam, ia terbangun mendengar suara ngorok yang sangat keras. Ia melirik ke arah suara itu, tetapi rasa takut mencegahnya untuk bangkit.

Ketika suara ngorok semakin keras, Pak B memutuskan untuk membuka gorden pembatas. Ia melihat pasien perempuan di ranjang sebelahnya mulai bergerak-gerak aneh. Tangan dan kakinya menegang, dan napasnya terdengar berat. Pak B merasa ada sesuatu yang tidak wajar.

“Aduh… anak-anak…! Di mana kalian?!” suara serak perempuan itu tiba-tiba menggema di ruangan. Pak B terperanjat. Suaranya penuh kemarahan dan kesedihan.

Pak B mundur perlahan, lalu menatap ke arah langit-langit. Di sana, ia melihat bayangan putih berkelebat di atas eternit. Tubuhnya gemetar, tetapi ia tidak bisa meninggalkan istrinya sendirian. Ia hanya bisa berdoa agar semuanya baik-baik saja.

Detik-Detik Menegangkan

Sekitar pukul setengah dua pagi, pasien perempuan itu mulai meronta-ronta di ranjangnya. Tubuhnya menggelepar seperti orang yang dicekik. Pak B merasa ngeri tetapi mencoba memberanikan diri untuk mendekat.

“Bu, tahan! Jangan nyerah, Bu!” seru Pak B dengan panik. Tetapi perempuan itu hanya melotot ke arah langit-langit, seolah melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh Pak B.

Klik Disini, Daftar Platform Game Online Lengkap Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Platform Game Online Lengkap Aman dan Terpercaya Sejak 2014

Ketika pasien itu semakin tegang, Pak B berlari keluar ruangan mencari bantuan. “Pak Satpam! Ada pasien yang sekarat! Tolong cepat!” teriaknya.

Satpam yang berjaga segera berlari bersama Pak B ke kamar pasien. Mereka memanggil perawat yang langsung memberikan pertolongan. “Bu, tenang, kami akan membantu,” ujar salah seorang perawat sambil memasang selang oksigen.

Namun, usaha mereka tampaknya sudah terlambat. Perempuan itu tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Perawat mencoba menekan dadanya untuk memberikan CPR, tetapi semuanya sia-sia. Pasien itu telah tiada.

Pelajaran Berharga

Pak B hanya bisa menyaksikan kejadian tersebut dari balik gorden pembatas. Setelah perempuan itu meninggal, ia langsung ditutupi dengan kain sprei dan dibawa ke rumah keluarganya menggunakan ambulans. Menurut Pak B, suasana malam itu terasa begitu mencekam, seolah-olah kematian perempuan tersebut tidak tenang.

Cerita ini memberikan pelajaran penting bagi kita semua. Sebisa mungkin, jangan biarkan orang tua yang sakit sendirian. Mereka membutuhkan perhatian dan dukungan dari keluarga. Jangan sampai penyesalan datang terlambat. Demikianlah Misteri Nusantara – Menyaksikan Orang Yang Sekarat.

   === PREDIKSI HONGKONG HARI INI ===

Klik Disini, Daftar Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *