Kuntilanak Meminta Tolong

Misteri Nusantara – Kuntilanak Meminta Tolong Hujan rintik menyelimuti malam yang dingin. Andi, seorang pemuda desa, mengayuh sepeda dengan tekad untuk segera sampai di rumah. Jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari, dan petir sesekali menyambar, menerangi jalan yang gelap dan pekuburan yang sunyi di pinggir desa.

Saat melintasi pekuburan itu, perasaan tidak nyaman menyelimutinya. Namun, karena terbiasa melewati kawasan tersebut setiap malam, Andi mencoba mengabaikan perasaan itu.

Di tengah perjalanan, suara lirih memecah kesunyian.

“Tolong…”

Kuntilanak Meminta Tolong
Kuntilanak Meminta Tolong

Andi menghentikan sepedanya. Dengan sorot matanya yang tajam, dia mencari sumber suara itu. Tak lama, seorang perempuan berlari ke arahnya sambil menangis dan terengah-engah.

“Tolong saya, Bang. Saya hampir diserang!” ucapnya dengan nada cemas.

Tanpa banyak bertanya, Andi mempersilakan perempuan itu naik ke sadel belakang sepeda. Ia segera mengayuh dengan cepat menuju puskesmas terdekat. Rintik hujan dan jalanan licin tak membuatnya gentar.

Kejadian Aneh

Sesampainya di puskesmas, Andi membantu perempuan itu, yang mengaku bernama Sari, masuk ke ruang periksa. Seorang petugas piket segera menangani Sari, sementara Andi duduk di ruang tunggu untuk beristirahat.

Namun, kabar tentang Andi segera tersebar di desa. Beberapa pemuda mulai curiga karena menganggap Andi sering membawa perempuan pulang larut malam.

“Kita harus menegurnya! Dia sudah bikin kampung ini jadi bahan pembicaraan,” ujar seorang pemuda.

Mereka akhirnya sepakat untuk menyelidiki aktivitas Andi. Malam itu, sekitar pukul 01.00, mereka menunggu di kebun dekat jalan utama, berharap menangkap Andi basah.

Saat Andi muncul dengan seorang perempuan duduk di belakangnya, mereka segera bergerak mendekat. Namun, ketika hendak menyergap, perempuan itu tiba-tiba menghilang begitu saja.

Sosok Misterius

“Kalian mau menyerang Bang Andi, ya?” suara perempuan itu menggema di belakang para pemuda.

Mereka menoleh dengan wajah pucat, menemukan perempuan yang tadi bersama Andi kini berdiri di belakang mereka.

“Kamu… siapa?” tanya salah seorang pemuda dengan suara gemetar.

Klik Disini, Daftar Platform Game Online dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Platform Game Online dan Terpercaya Sejak 2014

Perempuan itu tersenyum dingin. “Orang-orang sering memanggilku arwah gentayangan,” jawabnya dengan tawa pelan yang mencekam.

Para pemuda langsung berlarian ketakutan, meninggalkan Andi yang kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi.

Kisah di Balik Bayang

Beberapa hari berlalu, Andi mulai merasakan hal aneh dalam hidupnya. Dia sering bermimpi bertemu perempuan yang sama. Dalam mimpi, perempuan itu mengucapkan terima kasih atas kebaikannya. Namun, mimpi-mimpi tersebut terasa terlalu nyata, hingga membuat Andi gelisah.

Merasa terganggu, Andi akhirnya mendatangi seorang dukun di desa sebelah. Dalam ritualnya, dukun itu memanggil arwah perempuan yang sering hadir dalam mimpi Andi.

Sosok Sari muncul di hadapan mereka. Dengan raut wajah sedih, dia mengaku telah lama meninggal akibat kejahatan yang menimpanya. Bertahun-tahun lalu, dia menjadi korban kekerasan di hutan yang kini menjadi pekuburan.

“Saya tidak bermaksud mengganggu,” ucap Sari. “Saya hanya ingin berterima kasih pada Andi. Tapi semakin lama, saya merasa terikat.”

Dukun itu menasihati Sari agar berhenti mengganggu Andi dan menerima keadaannya. Setelah mendengarkan nasihat itu, Sari perlahan menghilang, meninggalkan Andi dengan perasaan lega.

Penutup

Sejak kejadian itu, Andi tidak lagi mengalami mimpi aneh atau bertemu sosok Sari. Namun, kisah tentang malam-malam penuh misteri itu tetap hidup di desa, menjadi cerita yang diceritakan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Kisah ini menjadi pengingat bagi warga desa bahwa kebaikan hati bisa melampaui batas kehidupan dan kematian. Demikianlah Misteri Nusantara – Kuntilanak Meminta Tolong.

===  PREDIKSI HONGKONG HARI INI  ===

Klik Disini, Daftar Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *