Misteri Nusantara –  Arwah Penunggu Jalan Lingkar Angin malam berembus, menyebarkan hawa dingin yang menusuk. Sisa tetesan hujan membasahi dedaunan di sepanjang jalan setapak. Suara burung malam bersahut-sahutan, menciptakan melodi sendu yang menambah kesan menyeramkan. Di tengah gelapnya malam, Pak Iwan melangkah perlahan.

Dia baru saja selesai memberikan pengajian di desa kecil di luar kota Giri Asih. Dengan senter kecil yang mulai redup, dia menjinjing tas kecil di tangan kirinya. Karena jalanan becek akibat hujan, dia menitipkan motornya di rumah seorang kenalan di pinggir kota. Dia pun berjalan kaki melewati jalan setapak yang sunyi.

Pak Iwan mempercepat langkah saat melihat tikungan di dekat kuburan desa. Namun, tiba-tiba dia melihat seorang wanita berjalan perlahan di depannya.

Pertemuan Misterius di Tikungan
Pikiran Pak Iwan segera dipenuhi rasa penasaran. “Dari mana wanita itu muncul?” pikirnya. Jalan itu diketahui sangat sepi, jauh dari permukiman. Namun, rasa penasaran terus mendorongnya mendekat.

Semakin dekat jaraknya, aroma harum semakin menyengat hidungnya. Dia berhenti sejenak untuk memastikan sumber aroma itu. Ketika jaraknya tinggal satu meter, wanita itu menoleh dan tersenyum.

Senyuman itu membuat Pak Iwan gugup. Sebagai pria yang belum pernah mengalami cinta, perhatian seperti itu membuatnya salah tingkah. “Malam, Pak. Hendak ke mana?” tanya wanita itu dengan lembut.

Pak Iwan menjawab gugup, “Saya menuju rumah kenalan di Giri Asih.”

Wanita itu tersenyum lagi, kali ini sambil menawarkan, “Bapak mau singgah di rumah saya dulu?” Tawaran itu terdengar ramah, tetapi ada sesuatu yang ganjil. Meski begitu, Pak Iwan menerima ajakan itu tanpa berpikir panjang.

Rumah di Tengah Kegelapan
Pak Iwan mengikuti langkah wanita itu menuju sebuah rumah besar yang dikelilingi tanaman liar. Halaman luas dengan pohon-pohon tua membuat tempat itu terasa asing.

“Silakan duduk, Pak. Saya ambilkan minuman,” ujar wanita itu sambil masuk ke ruangan lain.

Pak Iwan duduk di kursi kayu tua, matanya berkeliling mengamati suasana rumah. Tidak lama kemudian, lampu mendadak padam. Kegelapan langsung menyelimuti ruangan, membuat suasana berubah drastis.

Wanita itu muncul kembali, tetapi sesuatu terasa aneh. Aroma harum tadi berubah menjadi bau amis darah dan kembang kuburan. Pak Iwan mulai merasa tidak nyaman. “Bu, ada apa ini? Bau ini sangat mengganggu,” tanyanya dengan nada waspada.

Kengerian di Balik Senyuman
Wanita itu menoleh, tetapi wajahnya berubah menjadi mengerikan. Luka besar memenuhi kepalanya, dan darah segar mengalir dari luka tersebut.

“Saya tertabrak truk di jalan lingkar dekat kota, sebulan lalu,” ujar wanita itu dengan suara serak. “Tubuh saya hancur, tetapi rasa sakit ini tidak pernah hilang.”

Pak Iwan mundur selangkah, tubuhnya gemetar. Namun, dia berusaha tetap tenang. Dengan keberanian yang tersisa, dia mulai melantunkan doa.

Wanita itu berteriak marah, “Jangan! Jangan doakan saya! Saya belum selesai membalas dendam!” Suaranya menggema, disertai bau amis yang semakin menyengat.

Doa yang Mengusir Kegelapan
Pak Iwan terus melantunkan doa, meskipun suara wanita itu semakin memekik. Aroma amis perlahan memudar, dan suasana kembali sunyi. Ketika Pak Iwan membuka matanya, dia berdiri di tengah jalan setapak yang gelap. Rumah besar itu telah lenyap, seolah tidak pernah ada.

Dia segera melangkah cepat, berharap tidak ada lagi gangguan yang muncul. Dengan hati-hati, dia terus berjalan hingga akhirnya tiba di rumah kenalannya.

Epilog: Jejak Misteri yang Tertinggal
Keesokan harinya, Pak Iwan menceritakan pengalamannya kepada warga sekitar. Salah seorang warga berkata, “Di jalan itu memang sering muncul wanita misterius. Dia korban kecelakaan, dan arwahnya belum tenang.”

Sejak malam itu, Pak Iwan tidak pernah lagi melewati jalan tersebut sendirian. Dia sadar, rasa penasaran yang tidak terkendali bisa membawanya ke dalam bahaya yang tidak terduga. Demikianlah Misteri Nusantara – Arwah Penunggu Jalan Lingkar.

===  PREDIKSI HONGKONG HARI INI  ===

Klik Disini, Daftar Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014