Dekapan Anak Perempuan

Misteri Nusantara – Dekapan Anak Perempuan Kejadian ini diceritakan oleh seorang teman, tentang pengalaman yang dialami oleh ibu mertuanya, Bu Ambar, saat menjaga cucunya, Rania. Kejadiannya sudah cukup lama, ketika Rania masih berusia lima tahun dan baru masuk taman kanak-kanak. Kini, Rania sudah duduk di bangku kelas dua SMP. Pada hari itu, di rumah hanya ada Bu Ambar dan Rania.

Dekapan Anak Perempuan
Dekapan Anak Perempuan

Rumah dalam keadaan sepi karena Anjar, ayah Rania, dan istrinya, Rika, sedang bekerja. Mereka biasanya berangkat dan pulang bersama naik motor, baru tiba di rumah sekitar pukul lima sore. Sebelum tidur siang, Bu Ambar memastikan semua pintu rumah, baik depan maupun belakang, sudah terkunci untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Tidur Siang yang Berubah Mencekamoke bang

Siang itu, Bu Ambar berada di kamar bersama Rania. Sambil meninabobokan cucunya, ia mengipasi Rania pelan dan menepuk-nepuk punggungnya agar cepat tertidur. Suasana tenang dan angin sepoi-sepoi dari kipas membuat Bu Ambar sendiri merasa mengantuk. Matanya perlahan terpejam, dan ia mulai terlelap.

Namun, saat hampir tertidur, tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki kecil berlari mendekat dari arah belakang. Sebelum sempat membuka mata sepenuhnya, Bu Ambar merasakan tubuhnya didekap erat oleh sesuatu. Rasanya seperti pelukan seorang anak kecil.

Tangan mungil melingkar di pinggangnya, dan kepala kecil bersandar di belakang kepala Bu Ambar. Dengan mata yang masih terpejam, ia mencoba meraba rambut anak itu. Anehnya, rambutnya panjang seperti milik anak perempuan.

“Opo iki? Sopo yo iki, nduk?” tanya Bu Ambar dengan suara lembut sambil mengelus rambut anak tersebut.

Tak ada jawaban. Hanya diam. Sesaat kemudian, pelukan itu perlahan mengendur, dan terdengar suara langkah kaki kecil berlari keluar kamar.

Misteri Anak Berlari di Rumah Terkunci

Bu Ambar langsung terbangun sepenuhnya. Dengan tergesa-gesa, ia menoleh ke sekeliling kamar, tapi tak ada siapa pun. Rania masih tertidur pulas di sampingnya. Ia bangkit dan keluar kamar, mencoba mencari anak kecil yang tadi mendekapnya.

Di ruang tamu, ruang makan, hingga dapur, tak ada siapa pun. Ia memeriksa halaman, tetapi suasana kosong. Tidak ada tanda-tanda anak kecil berlari keluar rumah. Bahkan, pintu depan dan belakang tetap terkunci rapat.

“Lho, kok bisa?” gumamnya sambil memeriksa pintu lagi. Ia yakin sekali sudah mengunci semuanya sebelum tidur. Namun, perasaan aneh mulai merayap.

Ketukan Aneh di Pintu

Saat Bu Ambar mencoba menenangkan diri di ruang tamu, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu depan. “Tok… tok… tok…”
Ia tertegun. Ketukan itu terdengar pelan, tapi jelas. Dengan hati-hati, ia mendekati pintu.

“Siapa?” tanyanya. Namun, tak ada jawaban.

Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014

Ia mengintip melalui jendela, tapi tak ada siapa pun di luar. Ketukan itu terdengar lagi, kali ini lebih keras. “TOK… TOK!”

“Anak siapa ini iseng jam segini?” gumam Bu Ambar sambil membuka pintu. Namun, begitu pintu terbuka, hanya ada angin yang menerpa wajahnya. Jalanan di depan rumah sepi.

Kesadaran yang Mencekam

Bu Ambar mulai merasa ada yang tidak beres. Ingatan tentang pelukan anak kecil itu kembali muncul di benaknya. Ia berjalan kembali ke kamar, memastikan Rania masih tidur dengan tenang.

Namun, saat ia menatap wajah cucunya, ia merasa ada yang aneh. Rania tampak berbeda; matanya yang biasanya tertutup rapat saat tidur kini sedikit terbuka. Lalu, tanpa diduga, bibir Rania bergerak, dan suara kecil terdengar, namun bukan suara Rania.

“Bu… ayo dolan karo aku… (Bu… ayo main denganku…),” ucap suara itu lirih.

Beliau mundur selangkah, tubuhnya gemetar. Tapi seketika, Rania kembali seperti biasa, tidur nyenyak dengan napas teratur.

Penutup yang Membuat Merinding

Setelah kejadian itu, Bu Ambar tidak menceritakan apa yang terjadi kepada siapa pun hingga malam tiba. Ketika Anjar dan Rika pulang, ia mencoba mengabaikan rasa takutnya. Namun, setiap kali mengingat pelukan itu, suara langkah kaki, dan ketukan di pintu, bulu kuduknya selalu berdiri.

Malam harinya, saat ia memberanikan diri bercerita kepada Rika, menantunya hanya terdiam dan menatap ke arah kamar tidur. “Bu, beberapa waktu lalu saya juga pernah mendengar suara anak kecil ketawa di kamar itu, tapi saya pikir cuma halusinasi,” ujar Rika pelan.

Bu Ambar hanya bisa memeluk Rania lebih erat malam itu, berharap apa pun yang menghantui rumah itu tidak akan mengganggu keluarganya lagi. Demikianlah Misteri Nusantara – Dekapan Anak Perempuan.

   === PREDIKSI HONGKONG HARI INI ===

Klik Disini, Daftar Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *