Misteri Nusantara – Masih Mau Bunuh Diri? Suatu malam, saat saya terlelap tidur, saya merasa tubuh saya begitu lelah setelah seharian beraktivitas. Malam itu, saya baru saja selesai mengerjakan tugas sekolah yang menumpuk. Saya tidur larut, tanpa sempat mengganti baju atau menyikat gigi, saking lelahnya. Itu terjadi saat saya masih duduk di kelas dua SMP. Tidur saya begitu nyenyak, namun tiba-tiba terdengar suara tangisan seorang perempuan.
Suara tangisan itu begitu keras, menyusup ke telinga saya dan membuat bulu kuduk saya merinding. Mata yang tadinya tertutup rapat langsung terbuka, terkejut. Saya ingat, pintu kamar sudah saya kunci rapat sejak saya memutuskan untuk tidur. Rasanya tidak mungkin ada orang rumah yang menangis saat itu, terutama bukan ibu, bibi, atau sepupu laki-laki saya. Tiba-tiba, suara tangisan itu semakin melemah dan terdengar sangat sayup.
Tiba-tiba, saya ingat sebuah cerita yang pernah saya dengar tentang kuntilanak. Jika suara tangisan terdengar keras, berarti sosok itu cukup jauh dari kita. Namun, jika suara itu lemah dan menyayup, itu tandanya sosok hantu tersebut sangat dekat dengan kita. Saat itu, saya langsung merasa takut dan bertanya-tanya: “Apakah dia berada di sebelah saya sekarang?”
Sentuhan Dingin yang Mengerikan
Rasanya, mata saya hampir keluar dari soketnya, ketika tiba-tiba saya merasakan sentuhan dingin di punggung. Suasana kamar yang tadinya tenang kini terasa seperti di neraka. Tubuh saya sudah saya posisikan menghadap tembok saat tidur tadi. Saya menutup mata kembali, enggan membayangkan apa yang ada di belakang saya. Namun, sentuhan dingin itu masih terasa, seakan-akan tangan yang dingin itu menempel langsung pada kulit saya, meski saya masih memakai kaos.
“Dek… Dek… Bangun, Dek! Tolong saya!” Suara parau itu semakin dekat. Seketika saya terbangun dan tubuh saya menggigil ketakutan. Saya bisa pastikan, suara itu jauh lebih menegangkan dari suara apapun yang pernah saya dengar. “Saya tahu kamu nggak tidur, saya bukan mau mengganggu!” suaranya kembali terdengar, makin parau dan penuh tangisan.
Dengan perasaan bingung dan takut, saya akhirnya memutuskan untuk membalikkan badan dan menghadap ke arah suara tersebut.
Menyaksikan Sosok yang Menghantui
Ketika saya menoleh, saya hampir tidak percaya apa yang saya lihat. Di belakang saya berdiri seorang perempuan kurus dengan daster putih penuh tanah. Kulitnya pucat, seperti memakai bedak putih di seluruh tubuhnya. Darah mengalir dari mata, hidung, dan mulutnya, yang membuat sosok itu semakin mengerikan. Mulut saya ternganga, menatap sosok asing itu dengan ketakutan yang luar biasa.
Saya semakin terkejut ketika melihat seutas tambang melilit lehernya, terikat sangat kencang. “Apakah itu penyebab suaranya menjadi parau dan lemah?” pikir saya. Refleks, saya bertanya, “Kamu siapa? Mau apa kamu?” Dengan suara yang sedikit gemetar, saya merasa takut sekaligus iba.
Dia menjawab dengan suara serak, “Tidak perlu tahu siapa saya. Saya cuma butuh bantuan, Dek. Sesak, Dek! Saya susah bernapas!” Dia mencengkeram tambang yang melilit lehernya, matanya menatap penuh harapan.
Perasaan Takut dan Iba yang Membingungkan
Suara tangisannya terdengar lagi, kali ini dengan lebih dalam dan memilukan. Perasaan takut yang sebelumnya saya rasakan mulai berubah menjadi rasa iba. Saya tak tahu apa yang bisa saya lakukan untuk membantunya. Saya berusaha meraih tambang itu, namun saat tangan saya hampir menyentuhnya, ada sesuatu yang menghalangi saya. Rasanya, saya tak bisa menyentuhnya sama sekali. Dengan berat hati, saya menggelengkan kepala. “Maaf, saya tidak bisa bantu, Mbak. Maaf.”
Dia terisak dengan suara yang sangat parau, dan posisi tubuhnya kini seperti bersujud di depan saya. Suara tangisannya kini lebih terdengar seperti meraung.
Malam yang Berbeda: Teman dari Dunia Lain
Singkat cerita, malam itu saya akhirnya memiliki teman baru. Meskipun saya tidak bisa membantunya, kami duduk berdua, berbincang tanpa pernah saling mengetahui nama. Saya memanggilnya “Mbak”, dan dia memanggil saya “Dek”. Malam itu kami habiskan bersama, dalam hening yang penuh ketegangan.
Kisah hidupnya sangat tragis. Dia pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah keluarga yang dulu tinggal tak jauh dari rumah saya. Pada usia 15 tahun, dia berpacaran dengan seorang lelaki yang sering datang ke rumah majikannya. Tanpa disadari, hubungan mereka menghasilkan seorang anak yang tidak mereka rencanakan. Ketika lelaki itu kabur meninggalkannya, ia merasa malu dan terjebak. Bunuh diri menjadi pilihan yang dia ambil untuk mengakhiri penderitaannya.
Namun, kematian itu tidak memberinya kedamaian. “Saya pikir, dengan mati, semua masalah saya akan selesai. Saya tak perlu lagi berpikir tentang apa yang membuat saya tertekan,” katanya, dengan suara penuh penyesalan. “Tapi ternyata, saya salah. Sekarang, saya lebih menderita. Sendiri, dingin, sesak, dan tidak ada yang bisa menolong saya!”
Pelajaran dari Kisah Tragis
Dengar, jantung saya berdegup sangat cepat mendengar pengakuannya. Beberapa kali saya juga sempat merasa putus asa dan terpikir untuk mengakhiri hidup. Namun setelah mendengar cerita dari wanita ini, saya merasa betapa menyesalnya dia atas pilihannya yang sudah tidak bisa dibatalkan.
“Rasanya seperti tidak diterima di mana-mana!” katanya. “Di dunia manusia, saya tak bisa kembali, dan di alam setelah mati pun, saya tidak diterima.”
Saya terdiam sejenak, berpikir keras. Apakah kalian pernah merasa begitu? Jika kalian berpikir untuk mengakhiri hidup, pikirkanlah kembali seribu kali. Hal-hal yang terasa berat saat ini hanyalah setitik dari penderitaan yang mungkin kalian alami di sana. Masalah dan kesedihan bukan untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi.
Mungkin mudah bagi saya untuk menulis ini, seolah-olah saya selalu optimis. Tapi setelah mendengar pengakuan seorang teman dari dunia lain, saya tahu betul betapa pentingnya menghargai hidup dan menghadapi masalah dengan tegar.
Semoga cerita ini bisa memberikan pelajaran bagi kalian yang merasa tertekan, agar lebih hati-hati dalam mengambil langkah dalam hidup. Demikianlah Misteri Nusantara – Masih Mau Bunuh Diri?
=== PREDIKSI HONGKONG HARI INI ===
Klik Disini, Daftar Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Tinggalkan Balasan