Dia Itu Bukan Suster

Misteri Nusantara-Dia Itu Bukan Suster Namaku Raka. Kisah ini terjadi pada ibuku, Ningsih, beberapa tahun yang lalu ketika ia sedang membesuk salah satu anggota keluarga kami yang dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Harapan.

Meski sudah lama berlalu, ibu baru-baru ini menceritakannya kembali. Saat itu, kami sedang berbincang santai di ruang keluarga. Sebagai anak yang penasaran, aku mendengarkan dengan saksama. Berikut ini adalah cerita lengkapnya.

Malam yang Tenang di Rumah Sakit

Pada suatu malam, ibu bersama keponakannya, Bayu, sudah sepakat untuk menjenguk paman yang sedang dirawat. Ketika mereka tiba di rumah sakit, jam menunjukkan pukul 8 malam. Biasanya, jam besuk sudah selesai pada waktu itu. Namun, setelah berbicara dengan satpam yang bertugas, mereka mendapat izin untuk naik ke lantai tiga.

Dia Itu Bukan Suster
    Dia Itu Bukan Suster

Setelah itu, mereka segera menuju lift yang terletak di sayap barat gedung rumah sakit. Sambil menunggu lift turun, ibu dan Bayu berbincang ringan untuk mengusir rasa bosan. Tidak lama kemudian, sesuatu yang tidak biasa terjadi.

Kemunculan Suster Misterius

Dari sudut ruangan yang agak gelap, tiba-tiba muncul seorang suster. Suster itu berjalan cepat menuju arah lift. Dengan mengenakan seragam putih bersih dan topi khas perawat, ia tampak seperti staf rumah sakit pada umumnya.

Ketika suster itu semakin dekat, ibu tersenyum ramah. Sebagai balasan, suster tersebut juga tersenyum kecil. Namun, seiring waktu berlalu, ibu merasa ada sesuatu yang tidak biasa. Ia menyadari bahwa wajah suster itu terlihat sangat pucat, seperti orang yang sedang sakit.

Meski demikian, ibu memilih untuk mengabaikan perasaan aneh tersebut dan kembali berbicara dengan Bayu. Sementara itu, suster itu berdiri tidak jauh dari mereka, menunggu lift bersama-sama.

Panggilan Satpam yang Mengejutkan

Beberapa menit kemudian, tepat ketika lift mulai berbunyi tanda telah sampai di lantai dasar, ibu melihat satpam yang bertugas tadi melambaikan tangan. Ia memanggil ibu dan Bayu dengan suara agak keras.

“Ibu! Tolong ke sini sebentar!” serunya, membuat ibu dan Bayu saling berpandangan heran.

“Jer, kita dipanggil. Kira-kira kenapa ya?” tanya ibu dengan nada penuh rasa ingin tahu.

“Mungkin ada sesuatu yang penting, Tante. Ayo kita ke sana,” jawab Bayu sambil mengajak ibu menuju ke arah satpam.

Saat mereka mendekati satpam, ibu langsung bertanya, “Ada apa, Pak? Mengapa kami dipanggil?”

Peringatan yang Menggetarkan

Satpam itu menatap ibu dengan ekspresi serius. Setelah memastikan tidak ada orang lain di sekitar, ia berkata dengan suara pelan, “Bu, jangan kaget dan tolong jangan menoleh ke belakang.”

Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014

Mendengar itu, ibu merasa jantungnya berdegup kencang. “Ada apa sebenarnya, Pak?” tanyanya sambil mencoba menahan rasa takut.

Satpam mendekatkan wajahnya dan berbisik, “Yang tadi berdiri di dekat ibu itu bukan suster. Itu kuntilanak, penghuni lama rumah sakit ini.”

Ketegangan yang Memuncak

Mendengar penjelasan itu, tubuh ibu langsung terasa kaku. Bayu, yang berada di sebelahnya, juga tampak pucat pasi.

“Tapi, Pak… Dia tadi muncul dari samping lift. Bukankah ada ruangan di sana?” tanya ibu dengan suara gemetar, mencoba mencari penjelasan yang masuk akal.

Satpam menggeleng perlahan sambil menjelaskan, “Di samping lift itu tidak ada ruangan apa pun, Bu. Hanya ada dinding kosong.”

Penjelasan itu membuat ibu semakin ketakutan. Meski demikian, ia mencoba membaca doa dalam hati sambil tetap mematuhi instruksi satpam untuk tidak menoleh ke belakang.

Setelah beberapa saat yang terasa seperti berjam-jam, satpam akhirnya berkata, “Tenang, Bu. Dia sudah pergi sekarang.”

Wujud Asli yang Menyeramkan

Ketika situasi mulai tenang, satpam melanjutkan, “Tadi dia sempat menunjukkan wujud aslinya. Rambutnya panjang dan kusut, wajahnya menyeramkan, dan gaunnya putih lusuh. Untung saja ibu dan adik ini tidak sempat masuk lift bersamanya.”

Mendengar itu, ibu merasa lega sekaligus takut membayangkan apa yang bisa saja terjadi. Bayu pun tampak masih ketakutan, membayangkan kemungkinan terburuk jika mereka benar-benar masuk lift bersama makhluk itu.

Akhir yang Aman

Dengan bantuan satpam, ibu dan Bayu memutuskan untuk naik ke lantai tiga melalui tangga darurat. Walaupun perjalanan terasa panjang dan menegangkan, mereka akhirnya tiba di lantai tujuan dengan selamat.

Ketika mereka kembali ke rumah, ibu menceritakan kejadian tersebut kepada keluarga. Hingga kini, cerita itu tetap menjadi peringatan agar selalu berhati-hati, terutama jika berada di tempat-tempat yang sunyi di malam hari. Demikianlah Misteri Nusantara – Dia Itu Bukan Suster

=== SITUS AMAN dan TERPERCAYA ===

Klik Disini, Daftar PAUS4D ; Platfrom Game Online Lengkap Aman dan Terpercaya Sejak 2014


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *