Misteri Nusantara – Jaga Warnet Sendirian Plonga-plongo aku di dalam warnet yang kujaga setiap malam. Malam ini terasa begitu sepi, tanpa seorang kawan yang menemani. Kesuntukan mulai merayap, menguasai pikiranku. Menjadi penjaga warnet memang ada suka dukanya. Sukanya, aku bisa mengakses internet full dan gratis. Dukanya? Ya seperti sekarang ini—sepi pengunjung hingga membuat waktu terasa berjalan lambat.
Di luar, hujan rintik-rintik membasahi jalanan. Udara dingin menyelimutiku, membuat kantuk perlahan menghampiri. Aku menguap sambil melirik jam di sudut layar monitor. Pukul 11.48 malam. Hampir tengah malam. Walaupun mengantuk, aku tetap fokus memantau layar server. Jari-jariku terus menari di atas papan ketik, menulis postingan blog. Ya, aku sedang menekuni dunia blogging, berharap bisa mendapatkan penghasilan dari iklan-iklan yang terpasang. Walau belum menghasilkan apa-apa, aktivitas ini memberiku alasan untuk tetap bertahan sebagai penjaga warnet.
Kedatangan Wanita Misterius
Saat suasana hening itu, pintu warnet tiba-tiba terbuka. Seorang wanita berblazer masuk tanpa mengucap sepatah kata pun. Dia berjalan lurus menuju bilik nomor 7, yang letaknya di belakang dekat toilet.
Aku hanya menatapnya sekilas, lalu kembali mengetik. “Ah, biarin aja,” pikirku sambil melanjutkan aktivitas.
Namun, rasa penasaran datang menghampiri. Sepuluh menit kemudian, aku mengecek aktivitas komputer di bilik nomor 7 melalui monitor server. Anehnya, tidak ada tanda-tanda komputer di bilik itu dinyalakan.
“Lho, kok nggak ada aktivitas?” gumamku. Penasaran, aku memutuskan untuk mengecek langsung.
Dengan langkah ragu, aku menuju bilik nomor 7. Aku ingin memastikan apakah wanita itu jadi menggunakan komputer atau tidak. Jika tidak, mungkin lebih baik dia pergi saja. Namun, saat membuka pintu bilik itu, tubuhku langsung membeku.
Kosong, Tapi Ada yang Mengawasi
“ASTAGA!” seruku dalam hati. Bilik itu kosong!
Tidak ada siapa-siapa di sana. Kursi tertata rapi, tidak ada jejak bahwa seseorang baru saja duduk di situ. Aku terdiam sejenak, mencoba mencerna apa yang terjadi.
“Lho, tadi aku jelas lihat dia masuk ke sini. Ke mana perginya?” pikirku sambil melangkah mundur perlahan. Suasana mulai terasa aneh. Bulu kudukku berdiri, tubuhku merinding.
Dengan perasaan tak menentu, aku kembali ke meja server di depan. Baru saja duduk, pintu depan tiba-tiba terbuka lagi dengan keras.
BRAK!
“Aaaa!!!” Aku menjerit sejadi-jadinya.
Wajah di Balik Pintu
“Heh! Kamu kenapa?” suara keras seorang pria membuatku tersadar.
Saat kulihat, ternyata yang masuk adalah Pak Doni, pemilik warnet ini. Ia menatapku bingung, sementara aku masih berusaha mengatur napas.
“Pak Doni! Saya kira siapa!” seruku sambil memegang dada.
Pak Doni duduk di sebelahku, menatapku dengan senyum kecil. “Kamu kenapa? Kok panik gitu?” tanyanya.
Aku langsung bercerita tentang wanita misterius yang masuk ke bilik nomor 7 tapi menghilang tanpa jejak. Pak Doni mendengarkan dengan seksama, sesekali mengangguk.
Setelah aku selesai bercerita, ia menepuk bahuku. “Ya udah, kalau kamu merasa ada yang aneh, langsung hubungi saya aja,” ucapnya.
Aku mengangguk lemas, masih merasa tidak nyaman dengan kejadian tadi.
Tinggalkan Balasan