Misteri Nusantara- Di sebuah desa kecil yang terletak di pinggir hutan, terdapat sebuah rumah tua yang sudah lama ditinggalkan. Rumah itu berdiri megah, namun tampak lusuh dan ditumbuhi tanaman liar. Tidak ada yang tahu pasti siapa yang terakhir tinggal di sana, namun hampir setiap penduduk desa menghindari rumah itu. Mereka menyebutnya “Rumah Angker”, karena banyak cerita aneh dan menyeramkan yang beredar tentang tempat itu. Konon, siapa saja yang berani memasuki rumah tersebut akan merasakan kejadian-kejadian yang tak bisa dijelaskan dengan logika.
Aku, Andi, seorang pemuda yang baru saja pindah ke desa itu, merasa penasaran dengan rumah tersebut. Selama beberapa minggu tinggal di desa, aku mendengar berbagai cerita aneh tentang rumah itu. Beberapa orang mengatakan mereka pernah melihat bayangan bergerak di jendela, suara ketukan pintu di malam hari, dan bahkan ada yang mengaku mendengar langkah kaki di dalam rumah yang kosong. Rasa penasaran membuatku memutuskan untuk mengeksplorasi rumah itu sendiri.
Malam Pertama di Rumah Tua
Suatu malam, aku memutuskan untuk mengunjungi rumah itu. Dengan senter di tangan dan perasaan cemas, aku melangkah menuju gerbang yang sudah berkarat. Saat aku membuka pintu gerbang yang berderit, aku bisa merasakan udara dingin yang menyelimuti tubuhku. Rumah itu tampak lebih besar dari yang aku bayangkan, dengan jendela-jendela besar yang tampak kosong dan gelap. Langkah kakiku terhenti sejenak saat aku mendengar suara aneh—seperti suara pintu yang terbuka perlahan. Aku mencoba mengabaikannya dan melangkah masuk.
Begitu kaki pertama kali menginjak lantai kayu rumah itu, suara berderak-derak terdengar keras. Aku berhenti sejenak, merasakan ketegangan yang menyelimuti udara di sekitar. Tidak ada yang terlihat, namun aku merasa seperti ada yang mengawasi dari kegelapan. Aku terus melangkah, menuju ruang tamu yang luas dan kosong. Dinding-dinding rumah itu dihiasi dengan lukisan lama yang tampaknya sudah pudar warnanya, namun ada satu lukisan yang menarik perhatianku—sebuah potret seorang wanita muda dengan mata yang tampak sangat hidup.
Suara Langkah dan Pintu yang Tertutup
Saat aku memeriksa lukisan tersebut, tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki di lantai atas. Langkah itu terdengar berat, seakan ada seseorang yang berjalan di atas lantai kayu yang sudah lapuk. Aku menahan napas, berusaha memastikan apakah itu hanya suara angin ataukah suara seseorang. Namun, langkah kaki itu semakin mendekat. Aku merasa jantungku berdegup kencang, dan tanpa sadar, aku berbalik menuju tangga yang terletak di ujung ruangan.
Aku merasa terhisap untuk menaiki tangga itu, meskipun rasa takut menguasai diriku. Setiap langkah yang kuambil terasa berat, dan ketika aku sampai di atas, pintu kamar yang ada di ujung lorong terbuka dengan sendirinya, meskipun tidak ada seorang pun di sana. Aku merasa ada yang tidak beres.
Pertemuan dengan Hantu Wanita
Aku memberanikan diri untuk memasuki kamar tersebut. Begitu pintu terbuka, aku merasakan udara yang sangat dingin, lebih dingin daripada yang lain di dalam rumah. Di tengah ruangan, ada sebuah kursi tua yang menghadap ke jendela. Tidak ada yang aneh, namun saat aku melangkah lebih dekat, aku melihat bayangan samar di kursi itu. Seorang wanita berpakaian putih, dengan rambut panjang yang tergerai, duduk menghadap ke luar jendela.
Aku merasa tubuhku kaku dan tak bisa bergerak. Wanita itu perlahan menoleh ke arahku, dan aku bisa melihat wajahnya yang pucat, dengan mata yang kosong dan tanpa ekspresi. Suara desisan terdengar pelan dari bibirnya. “Mengapa kamu datang ke sini?” katanya dengan suara serak.
Aku terkejut dan mundur beberapa langkah, namun kakinya terasa berat seperti tertanam di tanah. Wanita itu berdiri perlahan dan melangkah ke arahku. “Jika kamu ingin keluar hidup-hidup, pergilah sebelum terlambat,” tambahnya, suaranya kini terdengar seperti bisikan yang datang dari dalam kegelapan.
Kisah Tragis di Balik Rumah Tua
Aku berlari keluar dari kamar itu dan bergegas menuruni tangga, berusaha meninggalkan rumah secepat mungkin. Sebelum keluar, aku sempat melihat beberapa penduduk desa yang berdiri di luar gerbang rumah itu, menatapku dengan tatapan cemas. Mereka sudah tahu apa yang terjadi. Salah satu dari mereka, seorang pria tua yang tampak bijaksana, menghampiriku dan berkata, “Kamu seharusnya tidak pergi ke sana. Itu adalah rumah yang terkutuk.”
Pria itu kemudian menceritakan kisah tragis yang terjadi di rumah itu. Dulu, rumah tersebut milik keluarga seorang pengusaha kaya yang memiliki seorang anak perempuan. Anak perempuan itu jatuh cinta pada seorang pria, namun pria itu ternyata memiliki niat jahat. Mereka bertengkar, dan pada malam yang gelap, pria itu membunuhnya dengan cara yang sangat kejam, melemparkan tubuhnya ke dalam sumur di belakang rumah.
Arwah gadis itu kini menghantui rumah tersebut, mencari pelaku yang telah menghabisi hidupnya, dan setiap orang yang memasuki rumah itu akan merasakan kehadirannya.
Akhir yang Menyakitkan
Aku meninggalkan rumah itu dengan perasaan takut dan penyesalan. Namun, anehnya, aku merasa bahwa aku tidak bisa sepenuhnya melupakan pengalaman itu. Setiap malam, aku terbangun dengan mimpi buruk yang sama—wanita berpakaian putih itu berdiri di luar jendela kamarku, menatapku dengan mata kosongnya. Dan meskipun aku sudah mencoba untuk melupakan, aku tahu bahwa rumah angker itu, dengan segala kisah horornya, akan tetap menghantui desaku dan siapa pun yang berani mendekatinya.
Tinggalkan Balasan