Misteri Nusantara- Aku pertama kali mendengar tentang Hantu Bali saat kami sekeluarga pindah ke sebuah rumah tua di pinggiran kota. Rumah itu dulunya milik seorang warga Bali yang sudah lama meninggal, namun cerita tentang dirinya masih beredar di kalangan tetangga. Banyak yang mengatakan bahwa rumah tersebut memiliki aura yang aneh, terutama pada malam hari. Tentu saja, aku tidak terlalu mempercayainya, menganggap itu hanya cerita belaka. Namun, keheningan rumah itu mulai terasa mencekam setelah beberapa minggu kami tinggal di sana.
Pernah Merasa Diawasi
Suatu malam, saat aku sedang duduk di ruang tamu, aku merasa ada yang mengawasi. Rasanya seperti ada mata yang menatapku dari sudut ruangan. Awalnya, aku menganggap itu hanya imajinasi, tetapi semakin lama perasaan itu semakin kuat. Setiap kali aku menoleh ke sudut gelap ruangan, aku melihat bayangan bergerak. Aku mencoba menenangkan diri dan mengabaikannya, tetapi perasaan cemas tidak bisa hilang.
Bunyi Langkah Kaki yang Aneh
Seminggu setelah kejadian itu, malam-malam di rumah mulai terasa semakin tidak nyaman. Aku mendengar langkah kaki yang jelas terdengar di lantai kayu, padahal aku satu-satunya orang di rumah. Setiap malam, tepat setelah tengah malam, suara itu muncul, semakin dekat ke kamar tidurku. Langkah kaki itu tidak pernah berhenti, membuatku merasa seperti ada sesuatu yang mendekat. Aneh, karena suara itu berasal dari dalam rumah, seolah-olah ada seseorang berjalan, tapi tak terlihat.
Pertemuan Pertama dengan Hantu Bali
Pada suatu malam, rasa penasaran akhirnya mengalahkan ketakutanku. Aku memutuskan untuk memeriksa sumber suara tersebut. Dengan hati-hati, aku berjalan menyusuri lorong yang gelap. Begitu aku memasuki ruang tamu, aku melihat sosok wanita berpakaian putih dengan rambut panjang yang terurai, berdiri di tengah ruangan. Wajahnya pucat, dan matanya kosong. Dia memandangku tanpa bergerak, dan seketika aku merasakan udara di sekitarku semakin dingin. Ketakutan membuatku terdiam, tidak bisa bergerak. Sosok itu lalu menghilang begitu saja, meninggalkan jejak dingin yang menyentuh kulitku.
Kisah Terkait Hantu Bali
Keesokan harinya, aku berbicara dengan tetangga yang lebih tahu tentang rumah tersebut. Mereka menceritakan bahwa rumah itu dulunya milik seorang wanita Bali yang meninggal dalam kecelakaan tragis. Konon, ia adalah seorang dukun yang sangat dihormati di desanya, namun seseorang yang iri padanya mengatur agar ia jatuh dari tebing saat sedang melakukan ritual. Sejak kematiannya, arwahnya tidak tenang, dan setiap orang yang tinggal di rumah itu akan merasakan kehadirannya.
Malam-Malam yang Tak Pernah Sama
Setelah mendengar cerita itu, aku mulai merasa lebih cemas. Setiap malam, aku berusaha tidur, tetapi selalu terbangun karena suara-suara aneh dan perasaan seperti ada yang mengawasi. Kadang, aku melihat bayangan yang bergerak cepat di sudut mata, atau merasakan tekanan di dada, seperti ada tangan yang menekan. Semakin malam, suasana rumah semakin mencekam, dan aku merasa tidak aman.
Ritual Pengusiran
Setelah beberapa waktu, aku memutuskan untuk mencari cara mengusir arwah itu. Aku mendatangi seorang dukun Bali yang terkenal, berharap ia bisa membantu. Dukun itu datang ke rumah kami, membawa berbagai benda ritual, seperti sesajen, dupa, dan kain putih. Ia mulai mengucapkan mantra, dan seketika itu juga, suhu di ruangan mulai berubah. Beberapa menit setelah ritual dimulai, dukun itu memberitahuku bahwa arwah wanita Bali tersebut telah berhasil diusir, namun ia mengingatkan kami untuk tetap berhati-hati karena arwah bisa kembali kapan saja jika rumah ini tidak dijaga dengan baik.
Ketenangan yang Terkalahkan
Setelah ritual itu, aku merasa lega, tetapi ketenangan itu tidak bertahan lama. Beberapa bulan kemudian, kejadian-kejadian aneh mulai terulang lagi. Walaupun suara langkah kaki tidak terdengar lagi, aku masih merasakan kehadiran sosok itu di setiap sudut rumah. Tidak ada yang bisa menjelaskan kenapa arwah itu kembali, tapi aku tahu satu hal: Hantu Bali tidak akan pernah benar-benar pergi dari rumah ini. Ia akan tetap ada, menunggu di balik bayangan, siap muncul kapan saja.
Tinggalkan Balasan