Misteri Nusantara- Namaku siska, aku tinggal di sebuah rumah tua bersama orang tuaku di pinggiran kota. Rumah ini cukup besar, dengan dua lantai yang jarang sekali digunakan. Kami hidup cukup tenang, meskipun rumah ini sudah cukup tua dan sering menimbulkan suara-suara aneh, seperti berderitnya lantai kayu atau bunyi pintu yang terbuka dengan sendirinya.
Suatu malam, setelah makan malam, aku duduk di ruang tamu sambil menonton televisi, sementara orang tuaku sudah tidur. Semua terasa biasa saja, hingga aku mendengar sesuatu yang berbeda. Suara langkah kaki di tangga.
Suara Langkah yang Aneh
Awalnya, aku pikir itu hanya suara berderit dari lantai yang usang, tapi semakin lama, suara langkah itu semakin jelas. Setiap langkah terdengar berat, seolah ada seseorang yang naik ke lantai dua. Aku merasa tubuhku kaku. Tidak ada yang seharusnya berada di lantai atas, karena orang tuaku tidur di kamar mereka di lantai bawah.
Aku memberanikan diri untuk berdiri dan melangkah ke arah tangga. Namun, begitu aku menatap ke arah tangga, suara itu berhenti. Aku merasa semakin tidak nyaman. “Mungkin hanya imajinasiku,” pikirku mencoba meyakinkan diri.
Semakin Mengganggu
Keanehan mulai berlanjut setiap malam. Setiap kali aku sendirian di ruang tamu, aku mendengar suara kaki yang sama, perlahan naik tangga menuju lantai dua. Aku merasa ada yang aneh, karena aku yakin bahwa rumah ini tidak ada siapa-siapa selain kami. Aku pun memutuskan untuk memberi tahu orang tuaku, namun mereka hanya menganggap itu sebagai suara rumah yang tua.
Malam berikutnya, aku mulai merasa semakin tertekan. Saat suara langkah kaki itu terdengar lagi, aku tak bisa menahan rasa takut. Aku memberanikan diri untuk naik ke lantai dua, meskipun perasaan takutku semakin kuat. Setiap langkah yang kuambil, aku merasakan keheningan yang semakin mencekam.
Mengungkap Misteri di Lantai Dua
Aku tiba di lantai dua dan membuka pintu kamar kosong yang tidak pernah kami gunakan. Pemandangan di dalam kamar itu sangat mengerikan. Di sudut ruangan, aku melihat jejak-jejak kaki yang basah, meskipun tidak ada air di sekitarnya. Suara langkah itu semakin keras, dan aku merasa ada sesuatu yang mengawasi dari dalam kamar itu.
Tiba-tiba, aku mendengar suara tawa yang pelan, datang dari sudut ruangan. Aku menoleh dengan cepat, dan kulihat bayangan gelap berdiri di pojok kamar. Sesosok tubuh transparan, seperti sosok seorang pria, berdiri dengan mata merah yang menatap tajam ke arahku.
Aku terkejut dan segera berlari menuruni tangga dengan napas tersengal-sengal, namun suara langkah kaki itu terus mengikutiku, semakin mendekat.
Kebenaran yang Mengerikan
Esok harinya, aku menceritakan semua kejadian itu kepada orang tuaku. Mereka tampak sangat terkejut dan menceritakan bahwa rumah ini dulunya pernah dihuni oleh seorang pria yang meninggal dengan cara yang tragis. Dia adalah penghuni lama yang meninggalkan rasa dendam dan ketakutan bagi siapa pun yang tinggal di sana.
Mereka juga mengatakan bahwa di lantai dua ada sebuah kamar yang dulunya digunakan oleh pria itu untuk menyendiri. Sejak saat itu, suara langkah kaki itu tidak pernah berhenti. Aku sadar bahwa kehadirannya adalah akibat dari kejadian tragis yang terjadi di rumah itu.
Teror yang Tak Pernah Berakhir
Setelah mengetahui kebenaran itu, aku dan orang tuaku memutuskan untuk pindah. Meskipun kami sudah meninggalkan rumah itu, suara langkah kaki yang mengerikan terus menghantui pikiranku. Bahkan di rumah baru, terkadang aku mendengar suara langkah kaki itu terdengar samar-samar, seolah sesuatu masih mengikutiku.
Aku mulai menyadari bahwa terkadang, ketakutan terbesar bukanlah yang kita lihat, tapi yang kita dengar, karena suara itu membawa kenangan akan teror yang tak bisa dilupakan.
Tinggalkan Balasan