Desa Terunyan, yang terletak di tepi Danau Batur, Bali, memikat banyak orang dengan keindahan alamnya yang menawan dan tradisi unik pemakaman tanpa penguburan.Namun, di balik daya tarik budaya yang memikat, desa ini juga menyimpan kisah misteri yang membuat banyak orang penasaran dan merinding.
Keunikan Desa Terunyan
Desa Terunyan memiliki tradisi pemakaman yang berbeda dari kebanyakan tempat di Indonesia. Penduduk Desa Terunyan tidak mengubur jenazah, melainkan meletakkannya di atas tanah yang terlindung oleh anyaman bambu bernama ancak saji.
Beberapa orang juga melaporkan adanya suara gamelan yang terdengar samar-samar dari tengah danau, meskipun tidak ada upacara apapun yang sedang berlangsung. Suara ini dianggap sebagai tanda bahwa leluhur sedang menjaga harmoni desa.
Kisah Mistis dan Pantangan
Menurut legenda, Desa Trunyan memiliki aturan adat yang sangat ketat. Salah satu larangan yang paling terkenal adalah tidak boleh membawa pulang benda apapun dari desa ini, terutama saat berkunjung ke lokasi pemakaman. Banyak kisah seram beredar tentang wisatawan yang mengabaikan pantangan ini.
Salah satu cerita populer adalah tentang seorang wisatawan yang membawa pulang sebuah batu kecil dari sekitar makam Trunyan. Setelah itu, ia mulai mengalami serangkaian kejadian aneh, seperti suara-suara misterius di malam hari dan bayangan hitam yang terus mengikuti. Setelah mengembalikan batu tersebut, semua gangguan itu tiba-tiba menghilang.
Aura Mistis di Malam Hari
Bagi yang pernah bermalam di sekitar Desa Trunyan, suasana malamnya dikatakan sangat berbeda. Selain keheningan yang mencekam, beberapa pengunjung mengaku melihat sosok-sosok bayangan di sekitar danau, yang mereka yakini sebagai arwah para leluhur. Penduduk desa sendiri mempercayai bahwa arwah-arwah tersebut tidak mengganggu, asalkan tradisi dan adat tetap dihormati.
Beberapa orang juga melaporkan adanya suara gamelan yang terdengar samar-samar dari tengah danau, meskipun tidak ada upacara apapun yang sedang berlangsung.
Mitos dan Pesan Moral
Misteri Desa Terunyan tidak hanya soal kisah seram, tetapi juga tentang pentingnya menghormati tradisi dan alam. Masyarakat desa percaya bahwa menjaga keseimbangan dengan alam dan leluhur adalah kunci kehidupan yang harmonis. Setiap tradisi memiliki makna mendalam, termasuk cara mereka memakamkan jenazah.
Bagi pengunjung, Desa Terunyan bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga pengingat untuk selalu menghormati adat dan budaya lokal. Melalui kisah-kisah mistisnya, desa ini mengajarkan kita untuk lebih menghargai hubungan antara manusia, alam, dan kekuatan tak kasat mata.
keheningan yang mencekam !!! KLIK DISINI !!!
Tinggalkan Balasan