Misteri Nusantara – Misteri Bendungan Asem Masyarakat sekitar mengenal Bendungan Asem sebagai tempat yang angker. Warga menamai tempat itu Bendungan Asem karena di sekitarnya berdiri pohon asem besar dan tua. Meski lokasinya berada di tepi jalan raya yang ramai kendaraan, suasana di malam hari tetap saja menyeramkan. Selain itu, cerita-cerita mistis yang berkembang di masyarakat semakin mempertegas kesan seram tempat tersebut.
Konon, bertahun-tahun lalu seorang wanita menjadi korban tabrak lari di sekitar bendungan ini. Identitasnya tidak pernah diketahui, dan jasadnya yang hancur dimakamkan di bawah pohon asem tersebut. Karena itu, warga meyakini bahwa roh Warsih kini menghuni bendungan dan menyebabkan banyak kejadian kesurupan di desa terdekat.
Awal Perjalanan Malam
Karman, seorang sopir truk berpengalaman, dan Rosid, keneknya yang baru setahun bekerja, mendapat tugas mengantarkan barang pada malam hari. Jalur yang harus mereka lewati adalah jalan pantura yang melintasi Bendungan Asem. Rosid merasa ketakutan.
“Aku tidak sanggup, Pak! Jalan itu terkenal angker, apalagi malam-malam begini,” ucap Rosid gemetar.
Karman menanggapi dengan santai, “Kamu terlalu percaya sama cerita orang. Sudah, fokus saja pada kerjaan kita. Lagipula bayarannya lumayan besar!”
Rosid terdiam, hatinya galau. Namun, merasa berutang budi kepada Karman, akhirnya dia setuju. Mereka berangkat pukul delapan malam, dengan Rosid yang terus-menerus berdoa dalam hati. Walau begitu, kegelisahan tidak hilang dari wajahnya.
Kengerian di Bendungan Asem
Ketika truk melaju mendekati Bendungan Asem, suasana berubah drastis. Jalan yang tadinya ramai kini sunyi senyap, hanya suara mesin truk yang terdengar. Karman mencoba mencairkan suasana dengan bercanda, namun Rosid tetap gelisah.
“Tidak apa-apa, Pak. Tapi tempat ini memang bikin merinding,” jawab Rosid pelan.
Tiba-tiba, di kejauhan, mereka melihat seorang wanita berdiri di pinggir jalan. Dia mengenakan pakaian putih panjang dengan rambut terurai menutupi wajahnya.
“Eh, itu siapa malam-malam berdiri di sana?” tanya Karman heran.
“Jangan berhenti, Pak! Kita terus saja!” seru Rosid panik.
Ketika truk semakin mendekat, wanita itu perlahan-lahan menoleh, memperlihatkan wajahnya yang penuh luka dan darah mengucur. Rosid menjerit, “Ya Allah, itu bukan manusia, Pak!”
Karman terkejut, refleks membanting setir untuk menghindari sosok itu. Di saat yang sama, sebuah mobil pick-up dari arah berlawanan muncul dengan kecepatan tinggi. Truk kehilangan kendali.
Kecelakaan Mengerikan
Truk oleng dan akhirnya terguling ke dasar sungai di dekat bendungan. Jeritan Rosid menggema di malam yang sunyi.
“Pak Karman! Pak Karman, kamu di mana?!” Rosid berteriak dengan suara parau. Dia merangkak keluar dari kabin dengan kaki yang terluka parah, darah mengalir deras. Sampai di pinggir sungai, tubuhnya ambruk dan pingsan.
Ketika warga menemukan Rosid beberapa jam kemudian, Karman tidak ada di tempat kejadian. Tidak ada jejak jasadnya, seolah-olah dia lenyap begitu saja. Sebaliknya, hanya truk yang rusak parah dan tumpukan barang yang tercecer di lokasi kecelakaan.
Hilangnya Karman dan Teror Baru
Karman tidak pernah ditemukan. Warga percaya roh penunggu bendungan membawanya dan menjadikannya “suami” di dunia lain. Sejak saat itu, teror di Bendungan Asem semakin sering terjadi. Beberapa pengendara melaporkan melihat sosok pria tua yang berdiri di bawah pohon asem, memanggil mereka dengan suara serak.
Trauma mendalam terus menghantui Rosid meski ia berhasil selamat. Kadang-kadang dia bermimpi bertemu Karman yang memintanya untuk kembali ke bendungan.
“Sid… bantu aku… aku terjebak di sini,” suara Karman menggema dalam mimpinya. Rosid selalu terbangun dengan keringat dingin setiap kali bermimpi seperti itu. Namun, dia tidak berani menceritakan hal itu kepada siapa pun.
Tinggalkan Balasan