Misteri Taksi Keramat

Misteri Nusantara – Misteri Taksi Keramat Pagi ini, kabut tebal menyelimuti kota. Jarang sekali aku merasakannya, terakhir kali kabut pagi datang sekitar sebulan lalu, saat hujan deras mengguyur kota Padang sepanjang hari. Pagi itu, ayahku sedang mencuci taksinya dengan penuh kehati-hatian. Ayah selalu mencuci taksinya dengan serius, tanpa pernah menunjukkan wajah bahagia.

“Ani, cepat siap! Kakakmu sudah menunggumu, mau sekolah apa tidak?” teriak ayahku dari luar.

Misteri Taksi Keramat
Misteri Taksi Keramat

“Oh, iya, Pak! Ani lupa kalau hari ini masih sekolah!” jawabku terburu-buru. Aku segera berlari ke kamar, mengenakan seragam, dan sarapan dengan cepat.

“Kak, ayo berangkat!” teriakku pada kakakku yang masih asyik di ruang tamu.

Kakakku langsung menoleh dan memarahiku. “Dasar kamu, sudah telat, malah mengagetkanku!”

Aku pun membonceng motor kakakku, mataku tak pernah lepas dari taksi ayah yang tampak begitu misterius, menimbulkan rasa takut yang sulit untuk dijelaskan.

Malam yang Menegangkan

Dua tahun yang lalu, aku dan kakakku tinggal di rumah kecil ini sendirian. Ayah dan ibu pulang kampung karena nenek tiba-tiba sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Kami berdua ditinggal untuk beberapa hari. Sebelum berangkat, ayah memberi pesan, “Jangan lupa cuci taksi malam Minggu nanti ya! Jangan lupa!” Kami kira itu hanya candaan ayah. Untuk apa mencuci taksi malam-malam?

“Kak, mending cuci taksi besok pagi aja, malam Minggu lagi, buat apa?” kataku.

“Iya, ayah memang aneh-aneh saja! Kita cuci besok pagi saja,” jawab kakakku, tak menghiraukan pesan ayah.

Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar Platform Game Online Aman dan Terpercaya Sejak 2014

Namun, malam Minggu itu, kami memilih untuk begadang menonton final Liga Champion. Bayern Munchen melawan Arema Malang. Tepat pukul 11.30 malam, kakakku memutuskan keluar membeli nasi goreng dari warung Pak Ito, yang terdekat dari rumah.

“Ani, kita belum makan malam kan? Kakak keluar sebentar ya, mau beli nasi goreng,” kata kakakku.

Aku pun ditinggal sendirian, masih terfokus pada layar TV yang menyiarkan komentar sebelum pertandingan. Lama menunggu, tiba-tiba terdengar suara pintu taksi terbuka. Tanpa berpikir panjang, aku segera mengintip melalui jendela. Namun, betapa terkejutnya aku, tidak ada siapa pun di luar sana, pintu taksi tertutup rapat. Aku mencoba menenangkan diri dan kembali duduk, tapi tiba-tiba terdengar ketukan di pintu.

Aku segera membuka pintu, berharap itu kakakku. Namun, aku terkejut, tidak ada siapa pun di depan pintu. Yang kutemukan hanya secarik kertas bercak merah darah bertuliskan, “KENAPA?”

Tanpa berpikir panjang, aku segera menutup pintu dan menguncinya. Dari jendela, terlihat samar-samar sesosok tubuh duduk di kursi belakang taksi ayah. Rambutnya panjang, tak terlihat jelas wajahnya. Ketakutan melanda, aku langsung berlari ke kamar, menutup diri di bawah selimut sambil memanjatkan doa-doa.

Misteri Taksi Ayah

Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara kakakku memanggil dari ruang tengah. Aku bergegas keluar, berharap bisa memeluknya, namun anehnya, tidak ada siapa pun di sana. Tiba-tiba terdengar suara di belakangku, dan saat aku menoleh… ASTAGA!!!

Seorang perempuan dengan rambut kusut dan wajah berlumuran darah berdiri tepat di depanku. Wajahnya pucat dan penuh luka. Aku merasa pandanganku mulai kabur dan sebelum sempat berteriak, tubuhku ambruk. Aku pingsan.

Kembali ke Kehidupan Normal

Aku terbangun di tempat tidur dengan kedua orang tuaku yang wajahnya penuh kekhawatiran. Ayahku bertanya, “Ani, semalam kata kakakmu kamu pingsan di ruang tengah, ada apa?”

Aku pun menceritakan semua yang terjadi semalam. Lalu kakakku masuk dengan membawa nasi goreng yang sudah dihangatkan, meminta maaf karena terlambat. “Maaf, Ani. Kakak tadi mencari nasi goreng yang jauh, jadi kakak nggak bisa cepat pulang.”

Setelah itu, ayahku bercerita tentang taksi yang kami pelihara. Ternyata, taksi ayah itu dulu pernah dipakai untuk membunuh seorang wanita penari tradisional yang sering tampil di sebuah keraton di Padang. Pembunuhan itu terjadi pada malam Minggu, dan sejak itu, setiap malam Minggu, kejadian aneh selalu terjadi di sekitar taksi.

“Kenapa taksi itu selalu ada kejadian aneh?” tanyaku.

Ayah menjelaskan, “Saat aku melamar kerja di sana, aku ditugaskan untuk merawat taksi itu. Aku disuruh mencucinya setiap malam Minggu. Setelah aku tahu kisahnya, aku semakin memahami mengapa itu terjadi. Taksi itu adalah saksi bisu dari tragedi yang terjadi di malam Minggu.”

Aku terkejut mendengar cerita itu dan berjanji untuk merawat taksi tersebut dengan sepenuh hati agar arwah wanita itu bisa tenang.

Dengan begitu, kisah tentang taksi ayah yang penuh misteri dan peristiwa horor yang terjadi setiap malam Minggu akhirnya terungkap. Taksi itu menjadi pengingat tentang betapa pentingnya menghormati roh-roh yang tak terlihat, yang masih berkelana mencari keadilan dan kedamaian. Demikianlah Misteri Nusantara – Misteri Taksi Keramat.

Klik Disini, Daftar Platform Game Lengkap Aman dan Terpercaya Sejak 2014


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *