Misteri Nusantara- Aku baru saja kerja di perusahaan besar yang terletak di gedung tua tinggi di pusat kota tapi Kantor Kerjaku itu Penuh dengan Makhluk Astral. Gedung itu tampak megah, namun ada sesuatu yang terasa aneh begitu aku memasuki ruangannya. Meski desain kantor modern dan tertata rapi, ada kesan seolah-olah sesuatu yang tak terlihat mengintai di sekeliling. Pada hari pertama bekerja, seorang rekan sempat bercerita bahwa gedung ini sudah berusia lebih dari seratus tahun dan sering ada cerita misterius tentang hal-hal tak kasat mata yang menghuni tempat ini. Aku menganggapnya sekadar cerita urban legend, namun perasaan aneh itu tetap mengganggu.
Suasana Malam yang Menyiksa
Hari pertama lembur, suasana kantor berubah drastis. Ketika sebagian besar rekan pulang, kantor menjadi sunyi dan mencekam. Lampu-lampu berkelap-kelip, suara AC yang berderu, dan lantai kayu yang berdecit di setiap langkah mulai mengganggu konsentrasiku. Namun, yang paling mengerikan adalah perasaan seperti ada yang mengawasi. Ada mata yang terasa menatapku dari kejauhan. Aku berusaha mengabaikan, namun tiba-tiba pintu ruanganku tertutup sendiri, dan aku tahu saat itu ada sesuatu yang tak beres.
Kehadiran Tak Terlihat
Malam berikutnya, saat aku bekerja di meja, angin dingin tiba-tiba melintas. Aku menoleh, tetapi hanya ada kegelapan di ujung lorong. Tiba-tiba, bayangan hitam yang sangat cepat melintas di sudut mataku. Aku terkejut dan menoleh, tapi tak ada siapa pun. Aku mencoba menenangkan diri, berpikir itu hanya perasaanku, namun kejadian ini terus berulang. Suara langkah kaki yang semakin mendekat, meski tak ada orang, membuatku merasa semakin tidak tenang. Aku mulai sadar bahwa ini bukan kebetulan—sesuatu yang tak kasat mata ada di sekitarku.
Bisikan yang Mengerikan
Suatu malam saat mengerjakan laporan, aku mendengar bisikan samar yang datang entah dari mana. Awalnya, suaranya hanya berdesis lembut, seperti seseorang berbisik di telingaku. Aku menoleh ke kanan, ke kiri, tapi tidak ada siapa pun. Lalu, suara itu terdengar lagi, kali ini lebih jelas, seperti seseorang memanggil namaku. Aku merasa tubuhku kaku dan tak bisa bergerak. Ketika aku mencoba bangkit, langkah kaki terdengar mengikuti pergerakanku. Kembali aku menoleh, namun tidak ada siapapun di sana. Hanya keheningan yang semakin mencekam.
Sosok Astral yang Menampakkan Diri
Hari-hari berikutnya, kehadiran mereka semakin terasa jelas. Bukan hanya suara langkah atau bisikan, tetapi sosok-sosok mulai muncul. Aku pernah melihat seorang wanita dengan wajah pucat berdiri di sudut ruangan, menatapku kosong. Ketika aku menatapnya lebih lama, sosok itu menghilang begitu saja, seolah-olah tersapu angin. Kejadian itu membuatku tidak bisa tidur, selalu merasa ada yang mengawasi. Di malam hari, ketika hanya aku yang masih bekerja, bayangan-bayangan itu semakin banyak. Mereka berdiri di dekat jendela, bergerak di lorong, atau hanya mengintip dari balik pintu. Mereka adalah makhluk-makhluk astral, entitas yang tak bisa dijelaskan, namun nyata.
Jejak yang Tertinggal
Seiring waktu, aku merasa tubuhku semakin lelah, bukan karena pekerjaan, tetapi karena kehadiran mereka yang semakin mengganggu. Terkadang, saat bangun di pagi hari, aku merasakan bekas dingin yang tersisa di tubuhku, seperti ada tangan yang menyentuh bahuku semalaman. Beberapa rekan kerja juga mulai bercerita merasakan hal serupa—suara aneh, bayangan yang bergerak, atau perasaan seperti selalu diawasi. Kami mulai saling berbagi cerita, dan semakin banyak yang mengaku melihat makhluk-makhluk ini. Mereka tak menyerang, tak berbicara, tetapi mereka ada, mengisi setiap sudut kantor dengan keberadaan mereka yang tak terlihat.
Sejarah yang Mengerikan
Aku mulai mencari tahu lebih banyak tentang gedung ini. Ternyata, gedung ini dulu adalah rumah sakit jiwa yang telah lama ditutup. Banyak cerita tentang pasien-pasien yang mati di sini, dan beberapa dari mereka diyakini masih berkeliaran, terjebak di antara dunia. Sebagai pekerja baru, aku merasa takut, tapi juga rasa ingin tahu yang semakin mendalam. Aku berbicara dengan salah satu karyawan lama yang mengatakan bahwa beberapa orang sudah terbiasa dengan makhluk-makhluk astral yang ada di kantor ini. Mereka tidak mengganggu secara langsung, namun ada di sekitar kita, hidup berdampingan dengan kami, dan tak semuanya bersahabat.
Terjebak dalam Dunia Lain
Aku merasa semakin terperangkap. Tidak hanya dalam pekerjaan, tetapi juga dalam keberadaan makhluk-makhluk itu yang semakin nyata. Setiap kali aku mencoba pulang lebih cepat, rasanya seperti ada sesuatu yang menahanku. Aku merasa tubuhku terikat pada gedung ini, seolah-olah makhluk-makhluk astral itu menguasai pikiranku. Suara bisikan semakin jelas, bayangan semakin mendekat, dan aku mulai sulit membedakan antara kenyataan dan halusinasi. Kantor yang seharusnya menjadi tempat bekerja, kini terasa lebih seperti penjara yang mengurungku, sementara makhluk-makhluk itu adalah penghuninya yang tak bisa dihindari.
Kehidupan Bersama Makhluk Astral
Aku akhirnya menerima kenyataan bahwa kantor ini bukan hanya tempat bekerja, tapi sebuah dunia lain—dimana makhluk-makhluk astral dan manusia hidup berdampingan dalam keheningan. Aku tak tahu berapa lama aku bisa bertahan, tetapi satu hal yang pasti—makhluk-makhluk itu tidak akan pernah pergi. Mereka adalah bagian dari tempat ini, dan aku, seperti rekan-rekan yang sudah lama bekerja, harus belajar hidup bersama mereka. Tak ada yang bisa mengubah kenyataan ini. Mungkin suatu hari nanti, aku pun akan menjadi salah satu dari mereka.
Tinggalkan Balasan