Gunung Lawu, salah satu gunung terkenal di Jawa Tengah, menyimpan sejuta misteri Pasar Setan  yang belum sepenuhnya terungkap. Banyak pendaki yang datang untuk menikmati keindahan alamnya, namun tidak sedikit pula yang pulang dengan cerita horor yang sulit dipercaya. Salah satunya adalah pengalaman menakutkan yang dialami oleh seorang pria bernama Sumar Adi Wijaya, yang mendaki gunung ini bersama teman-temannya.

Kehilangan Arah di Tengah Kabut Tebal

Pada awalnya, perjalanan mereka berjalan lancar. Namun, tiba-tiba langit berubah menjadi gelap, dan kabut tebal turun begitu cepat, menyelimuti kawasan sekitar mereka.

Kabut itu begitu pekat, hampir seperti dinding putih yang menghalangi penglihatan. Di tengah kabut yang kian mengental, mereka merasa kebingungan. Semua tanda atau petunjuk jalur yang biasanya mudah dikenali kini hilang begitu saja. Sumar yang menjadi salah satu pemimpin kelompok mulai merasa cemas, apalagi ketika dia menyadari bahwa mereka sudah semakin jauh dari jalur utama. Perasaan aneh mulai merasuki hati mereka.

“Perasaan kami semakin kacau. Seolah-olah waktu berjalan sangat lambat, dan kami tidak bisa melangkah dengan pasti. Semua hal yang kami lihat terasa kabur, seperti berada di dunia lain,” ungkap Sumar dengan nada yang menggambarkan ketakutannya.

Perjalanan yang Menyentuh Pasar Setan

Saat mereka terus berjuang untuk menemukan jalan keluar, Sumar merasakan sesuatu yang aneh. Kabut yang tebal itu tidak hanya menghalangi penglihatan, tetapi juga menciptakan suasana yang sangat surealis. Setiap langkah mereka terasa sangat lambat, seolah-olah mereka bergerak di dalam air atau ruang yang tidak biasa. Rasa waktu pun seolah terhenti. Mereka tidak tahu berapa lama mereka sudah berada di tengah kabut, tetapi waktu seakan berjalan dengan cara yang sangat berbeda.

Sumar merasakan ada sesuatu yang mengawasi mereka. Rasa ketakutan itu semakin menguat saat ia melihat sesosok raja muncul di dalam kabut. Sosok itu muncul begitu saja, seperti bayangan kabur yang perlahan-lahan membentuk wujud. Seorang pria berpakaian adat kerajaan, dengan mahkota di kepalanya, berdiri di hadapan mereka. Wajahnya tidak begitu jelas, namun Sumar merasa bahwa sosok itu adalah seorang raja yang berasal dari dimensi lain.

“Dia berdiri begitu tenang, tetapi tatapan matanya seperti mengintai kami, seolah-olah kami adalah orang yang tidak seharusnya berada di sana. Suasana begitu menekan dan mencekam,” cerita Sumar dengan suara bergetar. “Saya merasa seolah-olah kami telah mengganggu tempat yang sangat sakral, tempat yang tidak seharusnya kami masuki.”

Raja itu tidak berkata-kata, hanya menatap mereka dengan tatapan yang penuh makna, seolah memberi peringatan. Sumar dan teman-temannya merasa sangat ketakutan, namun mereka merasa terperangkap di antara dunia nyata dan dimensi yang tidak mereka mengerti yang didalam arti mereka sudah masuk ke Pasar Setan.

Kembali ke Dunia Nyata dengan Keanehan yang Menghantui

Setelah beberapa saat yang terasa sangat lama, mereka akhirnya berhasil menemukan jalan keluar dari kabut tersebut. Namun, pengalaman mereka tidak berakhir di situ. Ketika mereka kembali ke jalur utama, Sumar merasa ada yang aneh dengan dunia yang ada di sekeliling mereka. Semuanya terasa berbeda.

Setiap langkah mereka terasa lebih berat, dan perasaan seperti ada yang mengintai tidak kunjung hilang. Sumar merasakan bahwa ia seakan-akan tidak lagi berada di dunia yang sama seperti sebelumnya. Bahkan, suara-suara alam yang biasanya terdengar biasa, kini terdengar jauh lebih intens dan mengerikan.

“Suara burung, angin, dan alam sekitar terdengar lebih menakutkan. Seperti ada sesuatu yang sangat besar mengawasi kami dari kejauhan,” tambah Sumar dengan ekspresi cemas yang masih tampak jelas di wajahnya.

Peringatan dari Pasar Setan

Sumar sangat yakin bahwa Gunung Lawu bukanlah gunung biasa.  “Saya merasa seperti kami telah melanggar suatu batas, dan gunung itu memberi kami pelajaran yang sangat berharga. Ini adalah peringatan agar kami tidak menganggap remeh kekuatan alam,” katanya dengan penuh keyakinan.

Ia juga menyarankan kepada para pendaki lainnya untuk selalu berhati-hati saat mendaki Gunung Lawu. Jangan pernah berani berjalan sendirian atau meninggalkan kelompok, terutama di daerah yang penuh kabut tebal. Gunung ini, menurut Sumar, memiliki kekuatan yang lebih besar dari sekadar pemandangan alam. Ada hal-hal yang tersembunyi di balik keindahan alamnya, dan kita harus selalu menghormati kekuatan tersebut.

Pecahkan Misteri Tanpa Tumbal Klik disini : 

Pecahkan Misteri Pesugihan Tanpa Tumbal
 

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *