Misteri Nusantara – Tamu Kosan Misterius Setelah menyegarkan diri dengan mandi sore, aku duduk sejenak di kamar kosanku.
Kesendirian di Malam yang Sepi
Saat itu, aku tidak ada lembur, jadi aku bisa pulang cepat. Seperti biasa, suasana kosanku cukup tenang dan sepi, mungkin karena teman-temanku masih berada di kantor. Di Jakarta, jalanan pasti macet, jadi tak heran kalau mereka pulang lebih larut. Meski begitu, aku merasa ada sesuatu yang aneh malam itu—suasana sepi yang mencekam.
Aku mencoba berdiri dan melongok ke luar pintu. Tidak ada siapa-siapa. Aku kembali duduk di tempat tidur dan mengangkat gitarku. Menyanyikan lagu adalah cara terbaik untuk mengusir kesepian. Di kamar kosanku, aku tidak punya TV. Aku memang sengaja tidak membelinya karena aku jarang di rumah. Hampir setiap hari aku pulang larut malam setelah lembur, jadi TV rasanya tidak akan terlalu berguna.
Alunan Gitar yang Membawa Keterheningan
Aku mulai memetik gitar dengan melow, alunan nada yang lembut seolah-olah mengundang kantuk. Senandung gitar itu perlahan membuat mataku menjadi berat. Tak lama, mataku mulai sayu, hampir terpejam. Suasana yang tenang itu terganggu oleh suara langkah kaki.
“Srek… srek… srek…” Suara itu terdengar jelas di lorong luar kamarku.
Aku terkejut, membuka mata, dan berteriak, “Oiii! Ada yang di luar?” Biasanya teman-temanku akan membalas teriakan itu. Tapi malam itu tidak ada jawaban. Suasana menjadi lebih mencekam. Aku berdiri dan mencoba melongok keluar, tapi tak ada siapa-siapa. Kamar-kamar sepanjang lorong tampak gelap, tak ada tanda-tanda penghuni.
“Mungkin hanya halusinasi,” gumamku pelan. Aku menutup pintu kamarku kembali dan mencoba menenangkan diri.
Keanehan yang Semakin Mencekam
Kembali ke kasur, aku meraih gitar dan mulai memetiknya lagi. Suara gitar yang melow kembali mengalun, membuat mataku semakin berat. Perlahan, aku terlelap dalam keadaan setengah sadar—otakku dalam gelombang alpha, atau keadaan tidur ringan. Meski begitu, aku masih bisa mendengar suara-suara di sekitarku.
Suara langkah kaki itu terdengar lagi, kali ini lebih dekat. “Duk duk duk…” Suara langkah itu semakin jelas, seakan berasal dari dalam kamarku sendiri. Aku merasa cemas dan mencoba membuka mata.
Ketika aku membuka mata, aku melihat sosok seorang pria berjalan mondar-mandir di depan kasurku. Sosok itu mengenakan kemeja krem dan rambutnya disisir rapi ke kanan. Pikiranku berusaha mencerna apa yang sedang terjadi, namun aku merasa mataku semakin sulit untuk fokus.
Penampakan yang Membuatku Merinding
Saat sosok itu berhenti, aku merasa ketakutan yang luar biasa. Pria itu menatapku dengan tajam, namun ada yang aneh—bagian kepala kanannya terlihat seperti pecah, darah mengalir di wajahnya. Lukanya sangat mengerikan, seperti luka akibat jatuh dari ketinggian. Badanku terdiam, tak mampu bergerak, sementara jantungku berdegup kencang.
Aku terkejut dan mataku membelalak. Tak tahu harus berbuat apa, aku menarik selimut untuk menutupi wajahku, berusaha menenangkan diri meski tubuhku gemetar.
Beberapa waktu kemudian, setelah penghuni kosan lainnya kembali pulang, aku memberanikan diri untuk memeriksa sekeliling. Ketika aku membuka selimut dan melongok ke sekitar kamarku, tak ada siapa-siapa. Sosok itu hilang begitu saja. Namun, perasaan mencekam masih menyelimuti diriku.
Kehilangan Jejak
Meski telah beberapa hari berlalu, memori tentang sosok pria itu tetap membekas dalam ingatanku. Aku masih belum tahu siapa dia, atau apa yang sebenarnya terjadi malam itu. Yang jelas, kejadian itu sangat sulit untuk kulupakan. Sampai sekarang, setiap kali aku sendirian di kamar, rasa takut itu sering datang kembali. Demikianlah Misteri Nusantara – Tamu Kosan Misterius.
Klik Disini, Daftar Platform Sydney Aman dan Terpercaya Sejak 2024
Tinggalkan Balasan