Misteri Nusantara- Bagus, seorang pria muda penuh ambisi, terperosok ke dalam utang setelah bisnisnya hancur Janji Gelap yang Mengikat Dan Nyawanya. Keputusasaan membawanya menemui seorang dukun terkenal yang direkomendasikan oleh temannya. Dukun itu menawarkan cara instan untuk meraih kekayaan—pesugihan. Namun, syaratnya mengerikan: Bagus harus menyerahkan tumbal manusia. Rasa takut sempat menghantui pikirannya, tetapi keinginan untuk mengubah nasib mengalahkan segalanya. Tanpa berpikir panjang, Bagus menerima tawaran itu.
Malam Ritual dan Jerat Kegelapan
Di bawah sinar bulan purnama, Bagus membawa seorang gelandangan yang telah ia pilih sebagai korban ke tengah hutan. Bersama sang dukun, ia menjalani ritual dengan mantra-mantra yang menggema di udara malam. Ketika darah korban menyentuh tanah, suasana mendadak berubah. Angin berhenti, keheningan mencekam, dan tanah bergetar di bawah kaki mereka. Bagus merasakan sesuatu yang gelap bangkit, tetapi ia mengabaikannya, yakin bahwa keberuntungan sedang mendekat.
Kekayaan yang Dihantui Gelap
Setelah ritual, kekayaan mengalir deras ke dalam hidup Bagus. Bisnisnya kembali sukses, uang datang tanpa henti, dan kehidupannya tampak sempurna. Namun, di balik semua itu, kegelapan mulai mengintainya. Bayangan misterius muncul di sudut-sudut rumahnya, langkah kaki samar terdengar di malam hari, dan suara bisikan terus mengikuti setiap geraknya. Meskipun ketakutan menyergap, Bagus menutup mata pada semua tanda itu dan terus menikmati kekayaannya.
Bayangan Tumbal yang Menuntut Balas
Suatu malam, isak tangis pelan membangunkan Bagus. Ketika ia membuka mata, ia melihat sosok korban tumbalnya berdiri di sudut kamar. Tubuhnya berlumuran darah, dan matanya kosong menatap Bagus tanpa berkedip. Bagus berteriak ketakutan, tetapi sosok itu tidak bergerak, hanya mengawasinya dengan diam yang mematikan. Sejak malam itu, sosok korban semakin sering muncul, mendekat sedikit demi sedikit setiap malam, membuat hidup Bagus dikuasai rasa takut yang tak terelakkan.
Cengkeraman Kegelapan yang Mengancam
Tak mampu menahan teror itu, Bagus kembali menemui sang dukun. Namun, dukun itu dengan dingin menolak permohonannya. Ia menjelaskan bahwa tumbal kini telah menjadi bagian dari hidup Bagus, terus menuntut balas. Bagus mencoba kabur dari nasibnya, tetapi setiap usahanya gagal. Sosok korban semakin mendekat, membawa aroma kematian yang mengancam hidupnya.
Akhir yang Mengerikan
Bagus akhirnya lenyap tanpa jejak. Di rumahnya, penduduk hanya menemukan noda darah dan barang-barang yang berserakan. Orang-orang mulai berbisik tentang pesugihan yang dilakukan Bagus dan harga yang harus ia bayar. Mereka menyadari bahwa keserakahan Bagus telah menyeretnya ke dalam kegelapan abadi. Kekayaan yang ia kejar telah menghancurkannya, meninggalkan pelajaran bahwa jalan pintas selalu membawa konsekuensi yang lebih mengerikan.
Tinggalkan Balasan