Misteri Nusantara- Di sebuah desa yang terisolasi, terdapat sebuah pohon tua yang dikenal dengan nama “Pohon Angker”. Pohon itu berdiri megah di tengah hutan lebat, dengan batang yang hitam legam dan akar-akar yang menjalar seperti ular besar. Warga desa sering menceritakan bahwa pohon tersebut adalah tempat pemujaan setan yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Setiap malam tertentu, suara-suara aneh terdengar dari arah pohon itu—suara bisikan, langkah berat, bahkan jeritan yang tak tampak sumbernya.

Tantangan dari Keberanian

Suatu malam, ketika bulan purnama menyinari desa, seorang pemuda bernama Joko memutuskan untuk membuktikan apakah cerita-cerita itu hanya mitos belaka. Ia merasa penasaran dengan legenda yang sering diceritakan oleh orang tua desa. Berbekal obor dan keberanian yang mulai goyah, ia berjalan menuju hutan. Langkahnya semakin berat seiring kedalaman hutan yang semakin sunyi dan gelap. Angin malam yang dingin membuat bulu kuduknya meremang, namun ia terus melangkah, menantang kegelapan yang mengintainya.

Suara yang Mengguncang Jiwa

Sesampainya di dekat pohon, Joko merasa udara di sekitarnya berubah. Pohon itu terlihat lebih besar dan lebih mengerikan dari yang ia bayangkan. Tiba-tiba, angin berhenti, dan keheningan yang mencekam melanda. Tanpa peringatan, suara bisikan terdengar jelas di telinganya, seolah datang dari dalam tanah. Joko mencoba untuk tidak panik, namun hatinya mulai berdetak kencang. Ketika ia mengarahkan obor ke batang pohon, ia melihat bayangan gelap yang bergerak di antara cabang-cabangnya, seolah ada sesuatu yang mengawasi setiap gerakannya.

Saksi dari Kegelapan

Dalam ketegangan yang memuncak, Joko merasakan sepasang mata yang tajam mengawasinya. Akar-akar pohon itu mulai bergerak, seolah hidup, merayap mendekatinya. Dalam sekejap, tanah di bawah kakinya bergetar hebat, dan suara jeritan melengking terdengar mengerikan. Joko mencoba berlari, namun kakinya terasa tertahan, seolah ada kekuatan gaib yang menariknya kembali. Di balik pohon, sebuah sosok gelap muncul, wajahnya tak tampak jelas, tetapi aura kekuatan jahat yang memancar darinya membuat Joko hampir tak bisa bergerak.

Lari dari Bayangan

Dengan segenap tenaga, Joko akhirnya berhasil melepaskan diri dari cengkeraman kegelapan itu. Ia berlari secepat mungkin, keluar dari hutan, dan tak berhenti hingga sampai di rumah. Namun, sepanjang perjalanan pulang, ia merasa ada yang mengikutinya—bayangan hitam yang bergerak cepat di antara pepohonan, mengikuti jejak langkahnya. Begitu ia tiba di rumah, rasa takut masih membekas di setiap sudut pikirannya.

Peringatan yang Tak Terucapkan

Sejak malam itu, Joko tidak pernah lagi berani mendekati hutan. Namun, setiap kali ia melintasi jalan yang mengarah ke pohon itu, ia selalu merasa sepasang mata tajam yang mengawasinya dari kejauhan. Pohon Angker tetap berdiri tegak, menunggu korban berikutnya. Hanya ada satu pesan yang tersirat di dalamnya: siapa yang berani menantangnya, tak akan pernah kembali utuh.