Misteri Nusantara-Di sebuah desa terpencil di tepian hutan Kalimantan, seorang wanita muda bernama Rina mengalami peristiwa yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya. Suatu malam, saat ia tengah berjalan pulang dari pasar, ia merasa ada yang aneh di sekitarnya. Hawa dingin yang tiba-tiba menyelimuti tubuhnya membuat bulu kuduknya meremang. Langkahnya terasa berat, seolah-olah ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang.
Ketika Rina mendongak, ia hanya melihat kegelapan hutan yang semakin pekat. Namun, ada sesuatu yang bergerak cepat di antara pepohonan. Sosok itu bergerak dengan cara yang tak manusiawi, seolah melayang. Rina mempercepat langkahnya, namun rasa takut semakin merasuki hatinya.
Kuyang yang Menghantui Desa
Keesokan harinya, Rina mendengar cerita dari ibu mertuanya tentang sebuah legenda yang sudah lama beredar di desa tersebut. Ia menceritakan bahwa di desa ini pernah hidup seorang wanita tua yang dikenal dengan nama Siti. Dulu, Siti dikenal sebagai penyembuh tradisional, namun ia juga sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Banyak yang percaya bahwa Siti adalah seorang kuyang—seorang wanita yang mengamalkan ilmu hitam dan dapat melepaskan kepala serta organ dalam tubuhnya untuk terbang dan mencari korban.
“Jika kamu merasa ada yang mengikutimu di malam hari, hati-hatilah. Itu bisa jadi kuyang yang sedang mencari darah,” ujar ibu mertua Rina dengan wajah serius.
Malam Tanpa Bulan
Malam itu, Rina kembali berjalan sendirian melewati jalan yang sama. Langkahnya terasa semakin berat, dan ia merasa semakin takut. Tiba-tiba, ia mendengar suara berdesis di udara, suara seperti orang bernapas sangat dekat di telinganya. Rina menoleh, tetapi hanya melihat kegelapan malam yang pekat.
Tiba-tiba, angin kencang berhembus, dan sesuatu melintas cepat di depannya. Sesosok bayangan besar yang bergerak tanpa suara, terbang melayang di atasnya. Rina menatap dengan ngeri, sosok itu mengarah padanya. Dengan cepat, Rina berlari sekuat tenaga, tetapi angin yang datang bersama sosok itu mendorong tubuhnya ke tanah. Ia merasa tubuhnya lemas, tak bisa bergerak.
Saat itulah ia melihatnya—sebuah kepala melayang di udara, dengan mata merah menyala dan mulut terbuka lebar, siap memangsa. Kepala itu menggantung di atas tubuhnya yang sudah tak bergerak. Hanya dalam hitungan detik, sosok itu menyeringai dan mulai mendekat.
Menyelamatkan Diri dari Kuyang
Dengan sekuat tenaga, Rina berusaha bangkit dan berlari lagi. Ia teringat akan pesan dari ibu mertuanya: “Jika kamu bertemu dengan kuyang, jangan biarkan dia melihatmu ketakutan. Cari tempat yang terlindung dari pandangannya.” Rina berlari menuju sebuah rumah tua yang kosong, berharap sosok itu tidak mengikutinya lagi.
Namun, saat ia bersembunyi, kepala kuyang itu terus berputar-putar di udara di luar rumah. Rina merasa dirinya semakin terperangkap. Sesaat sebelum kuyang itu menembus pintu rumah, Rina ingat sebuah benda yang bisa menangkis ilmu hitam—garam. Ia bergegas mencari garam dalam kotak dapur, lalu menaburkannya di sekeliling dirinya.
Tak lama setelah itu, Rina mendengar suara teriakan yang mengerikan, dan sosok itu menghilang begitu saja. Udara kembali tenang, dan Rina bisa merasakan napasnya yang terengah-engah. Ia selamat malam itu, tetapi ketakutan tentang kuyang tetap membekas dalam pikirannya.
Desa yang Tak Pernah Aman
Keesokan harinya, Rina menceritakan pengalamannya kepada penduduk desa. Mereka hanya mengangguk dan berkata bahwa kejadian semalam bukanlah hal yang aneh di desa itu. Banyak yang mengaku pernah melihat sosok kuyang terbang di malam hari, mencari mangsa. Mereka mengatakan bahwa kuyang hanya akan pergi jika sudah puas atau ada yang berhasil mengusirnya.
Rina tidak bisa melupakan pengalaman itu, dan meskipun ia selamat, ia merasa bahwa ancaman kuyang mungkin tidak akan pernah benar-benar hilang.
Tinggalkan Balasan