Pengalaman Seram di Kosan Lama
Hantu Di Kost-an Kami Ini adalah kisah nyata yang kami alami. Aku (Lia) dan dua temanku, yaitu Tina dan Amira, sedang menjalani magang di sebuah perusahaan besar di kota besar. Kami adalah siswi kelas 2 di sebuah SMK swasta yang berlokasi di pinggiran kota. Untuk menghemat biaya transportasi, kami mencari kosan yang dekat dengan tempat magang. Pada awalnya, kami tidak merasa ada yang aneh di kosan ini, hingga suatu hari ibu kost berkata, entah bercanda atau serius, bahwa kosan ini ada penunggunya. Kami mengira beliau hanya menakut-nakuti, jadi kami pun tidak terlalu menganggap serius.
Kondisi Kosan yang Menyeramkan
Kosan kami terletak di lantai 3, lantai paling atas dari bangunan yang digunakan ibu kost. Lantai pertama menjadi rumah makan yang selalu ramai, sedangkan lantai 2 digunakan sebagai rumah pribadi ibu kost. Lantai 2 ini cukup menyeramkan karena sebagian besar ruangannya kosong, dengan tumpukan barang yang tidak jelas milik siapa. Saat kami bertanya, ibu kost hanya menjawab samar dan tidak mau memberi penjelasan lebih lanjut.
Kamar kosan di lantai 3 terdiri dari enam kamar, dan hanya tiga yang terisi. Meskipun lantai tersebut terasa sunyi, kami tetap merasa sedikit cemas tinggal di sana. Beberapa bulan berlalu, dan akulah yang paling sering tinggal sendirian di kosan saat teman-temanku pulang ke rumah. Selama itu, aku tidak merasakan kejadian aneh apa pun, namun semua berubah setelah beberapa waktu.
Suara Aneh di Tengah Malam
Kamar kost kami berada tepat di samping kamar kakak kost. Kakak kost pernah bercerita bahwa kosan ini sering terlihat penampakan. Awalnya, kami tidak terlalu percaya, tetapi seiring berjalannya waktu, suasana semakin mencekam. Kami sering mendengar suara aneh yang datang dari kamar samping yang kosong. Suara itu seperti seseorang sedang menggaruk-garuk dinding pembatas yang terbuat dari tripleks. Garukan itu sangat keras, sehingga kami bisa menebak bahwa kuku makhluk tersebut panjang sekali.
Hal itu sering terjadi, baik siang maupun malam, namun puncaknya terjadi saat kami bertiga menginap di kosan itu. Ketika teman-temanku pulang ke rumah, aku tinggal sendirian, dan suara itu semakin sering terdengar.
Kisah Menakutkan Saat Mandi Malam
Salah satu pengalaman paling menakutkan terjadi saat Amira hendak mandi malam. Kamar mandi terletak agak jauh dari kamar kami, dan untuk menuju sana, dia harus melewati beberapa kamar kosong yang terasa semakin menyeramkan di malam hari. Suatu malam, sekitar pukul 21.00, Amira berjalan ke kamar mandi. Tiba-tiba, dia melihat sosok besar di jendela kaca yang mengarah ke luar. Makhluk itu menatap tajam ke arahnya. Menurut Amira, ukuran makhluk itu sangat besar, bahkan kepalanya saja tampak di jendela lantai 3. Karena takut, Amira membatalkan niatnya untuk mandi dan hanya mencuci muka sebelum kembali ke kamar. Beruntung, saat melihat makhluk itu, Amira tidak menjerit.
“Kalau aku jerit, kalian juga akan takut,” katanya dengan cemas. Kami sangat terkejut dengan cerita itu, namun lebih takut lagi saat beberapa kejadian aneh lainnya mulai menambah ketegangan.
Suara Mengerikan Malam Jumat
Pada malam hari, tepatnya pada tanggal 14 Mei, saat kami bertiga sedang ngobrol, suasana menjadi semakin mencekam. Hanya kami bertiga yang ada di kosan itu karena ibu kost sedang pergi ke Medan. Kami baru saja terlelap saat Sonia tiba-tiba menutup telinganya dengan bantal dan berteriak, “Ihhhhhh, pasti kayak gini!!!” Kami yang terkejut langsung marah.
“Ada apa sih, Son? Ngantuk banget!” kata Tina kesal. “Perhatiin deh, ada suara genderuwo ngorok,” jawab Sonia dengan suara gemetar.
Kami merasa kurang percaya dan mencoba mendengarkan lebih seksama setelah mematikan kipas angin. Benar saja, entah dari mana asalnya, suara mengerikan itu terdengar begitu jelas. Kami berpelukan ketakutan, tak tahu harus berbuat apa.
“Aduh… gimana nih?” aku bergumam takut. Setelah cukup lama mendengar suara itu berganti-ganti antara suara tangis bayi dan wanita, kami akhirnya memutuskan untuk pergi dari kosan itu setelah memastikan suara tersebut hilang sekitar pukul 1 pagi.
Bersiap Pindah Kos
Malam itu, kami langsung mengemas barang-barang kami. Kami bertekad akan meninggalkan kosan mengerikan itu setelah selesai magang. Tepat pukul 1 lewat, teman-temanku tertidur, sementara aku tetap terjaga karena perasaan takut yang semakin menghantui. Tiba-tiba, suara gaduh terdengar begitu keras tepat di depan kamar kami. Aku sangat ketakutan dan ingin membangunkan teman-temanku, namun mereka sudah tertidur pulas. Aku terpaksa ketakutan seorang diri. Setelah beberapa lama, pada pukul 4 pagi, aku akhirnya bisa tertidur meskipun masih dihantui rasa takut yang mendalam.
Kisah yang Tak Terlupakan
Pagi harinya, saat tiba di kantor, kami bercerita pada bos kami. Beliau hanya tersenyum dan berkata, “Tadi malam kan malam Jum’at Kliwon.” Kami baru ingat, ternyata malam itu memang malam Jum’at Kliwon. Hari itu, aku pulang lebih dulu karena teman-temanku masih ada tugas. Aku segera bersiap karena pacarku akan menjemput dan membawaku pergi dari kosan yang sangat angker itu.
Itulah sekelumit kisah yang kami alami di masa-masa pertama kami jauh dari orang tua. Pengalaman ini memberi kami banyak pelajaran, meski rasa takut dan trauma itu masih terasa hingga sekarang.
Tinggalkan Balasan