Alas Ketonggo Srigati, Terletak di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tempat ini di kenal dengan praktik pesugihan, yaitu ritual untuk memperoleh kekayaan melalui kekuatan gaib. Selain memiliki keindahan alam yang memukau, area ini, terutama di sekitar Srigati, juga memiliki nuansa mistis yang kental. Banyak orang meyakini bahwa energi supranatural di sini sangat kuat dan, jika di manfaatkan dengan cara tertentu, dapat membawa kemakmuran dan keberuntungan.
Asal Usul Alas Ketonggo dan Srigati
Alas Ketonggo di sebut sebagai hutan “angker” karena di percayai menjadi tempat persinggahan makhluk halus serta roh leluhur. Nama “Ketonggo” sendiri sering kali di artikan sebagai “Ketemu yang Goib” atau “Bertemu Hal Gaib.” Menurut legenda, Raja Brawijaya V melakukan ritual di tempat ini sebelum menghilang tanpa jejak. Banyak peziarah yang percaya bahwa roh leluhur dan para petapa masa lalu masih menjaga tempat ini. Lokasi ini di percaya sebagai “pusat energi” di Alas Ketonggo. Banyak orang datang ke sini dengan berbagai tujuan, seperti meminta kekayaan, keberkahan, atau keselamatan.
Ritual Pesugihan di Alas Ketonggo
Pesugihan di Alas Ketonggo Srigati di lakukan dengan berbagai cara, mulai dari ritual sederhana hingga ritual yang lebih kompleks dan memakan waktu. Salah satu ritual yang terkenal adalah Tapa Mendem, di mana para pelaku pesugihan harus “menyatu dengan tanah” sebagai simbol penyerahan diri mereka kepada alam. Ritual ini di percaya membantu para pelaku mendapatkan berkah kekayaan setelah “berkomunikasi” dengan entitas gaib yang berdiam di sana.
Ritual lainnya melibatkan persembahan kepada makhluk-makhluk astral penghuni tempat tersebut. Persembahan ini bisa berupa bunga, sesajen makanan, atau bahkan benda-benda yang di anggap sakral. Semakin besar persembahan, di yakini semakin besar pula hasil yang akan di dapatkan.
Mitos dan Pantangan yang Menyelubungi Alas Ketonggo
Mereka yang datang ke Alas Ketonggo Srigati untuk mencari pesugihan biasanya di beri berbagai pantangan dan syarat yang harus di patuhi. Pantangan ini termasuk tidak boleh menoleh ke belakang selama berjalan keluar dari area ritual, tidak boleh meludah sembarangan, dan tidak boleh membawa benda-benda tertentu yang di anggap tabu. Jika aturan ini di langgar, banyak yang percaya bahwa konsekuensi buruk akan menimpa mereka.
Salah satu mitos yang beredar adalah adanya sosok makhluk gaib berupa genderuwo, kunti, dan makhluk-makhluk astral lainnya yang berkeliaran di sekitar Alas Ketonggo. Beberapa saksi mengaku melihat sosok bayangan besar yang muncul saat malam tiba, sementara lainnya mendengar suara-suara aneh di tengah malam. Masyarakat lokal menyarankan agar para pengunjung menghormati alam sekitar dan tidak melakukan tindakan yang dianggap bisa mengusik ketenangan makhluk-makhluk gaib tersebut.
Pengaruh Alas Ketonggo terhadap Masyarakat Lokal
Praktik pesugihan yang ada di Alas Ketonggo Srigati memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat sekitar.
Perspektif Agama dan Kebudayaan
Alas Ketonggo Srigati berada di persimpangan antara budaya lokal dan kepercayaan mistis yang telah turun-temurun.
Namun, ada pula pandangan kritis terhadap praktik ini. Beberapa pihak melihat pesugihan sebagai hal yang bisa merugikan diri sendiri, baik secara fisik maupun spiritual. Ritual yang melibatkan pengorbanan, pantangan, dan perjanjian dengan makhluk gaib sering kali di anggap berbahaya, terutama jika seseorang tidak memahami konsekuensi jangka panjangnya.
Kesimpulan
Alas Ketonggo Srigati Ngawi tetap menjadi salah satu tempat mistis di Jawa Timur yang penuh dengan cerita dan mitos pesugihan.
Siapkan diri anda menjadi jutawan tanpa pesugihan hanya Disini
Tinggalkan Balasan