Toko Merah adalah salah satu bangunan bersejarah paling terkenal di Jakarta, tepatnya di kawasan Kota Tua, Jalan Kali Besar Barat. Bangunan ini berdiri kokoh dengan warna merahnya yang mencolok, memancarkan aura berbeda dari bangunan lain di sekitarnya. Didirikan pada 1730 oleh Gustaaf Willem van Imhoff, Gubernur Jenderal VOC saat itu, Toko Merah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah yang panjang dan menyimpan berbagai kisah misteri hingga saat ini.

Sejarah Toko Merah

Awalnya, Toko Merah di bangun sebagai rumah pribadi untuk Van Imhoff. Pada masanya, bangunan ini tergolong mewah dengan arsitektur khas Belanda yang mengadopsi gaya klasik abad ke-18. Dengan dinding merah bata, jendela besar, dan pintu-pintu yang lebar, Toko Merah berfungsi sebagai kediaman keluarga dan tempat tinggal pegawai VOC. Selain itu, bangunan ini pernah difungsikan sebagai hotel, ruang serbaguna, hingga kantor perdagangan pada masa kolonial.

Setelah masa VOC berakhir, Toko Merah mengalami berbagai perubahan kepemilikan. Bangunan ini pernah ditempati oleh pemerintah Hindia Belanda dan berfungsi sebagai kantor berbagai lembaga sebelum akhirnya diambil alih oleh pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan.

Kisah Misteri Toko Merah

Toko Merah terkenal bukan hanya karena sejarahnya, tetapi juga karena kisah-kisah mistis yang menyelimutinya. Banyak pengunjung dan warga setempat yang mempercayai bahwa bangunan ini dihuni oleh makhluk halus. Beberapa cerita seram yang populer di kalangan masyarakat meliputi:

  1. Penampakan Wanita Belanda Berbaju Putih
    Salah satu cerita yang sering terdengar adalah penampakan sosok wanita Belanda berbaju putih yang muncul di jendela. Sosok ini sering terlihat pada malam hari dan kerap menarik perhatian para penjaga serta pengunjung yang berani berada di sekitar Toko Merah setelah gelap.
  2. Suara Tangisan Anak-Anak
    Di beberapa sudut Toko Merah, orang-orang mengaku mendengar suara tangisan anak-anak, terutama di lantai atas bangunan. Suara ini di percaya berasal dari arwah anak-anak korban kekejaman masa kolonial. Mereka di yakini masih ‘berdiam’ di bangunan ini dan terkadang menampakkan diri pada pengunjung yang sensitif terhadap hal-hal mistis.
  3. Aura Dingin dan Bau Anyir
    Para pengunjung yang masuk ke dalam Toko Merah sering kali merasakan suhu dingin yang tidak biasa. Beberapa bahkan mencium bau anyir atau darah, terutama di lorong-lorong sempit dan gelap. Aura ini di anggap sebagai pertanda kehadiran makhluk gaib yang masih menghuni bangunan ini.

Fenomena Mistis dan Urban Legend Toko Merah

Selain kisah-kisah penampakan, Toko Merah juga di kelilingi oleh berbagai urban legend yang berkembang di kalangan masyarakat. Salah satu cerita yang terkenal adalah bahwa bangunan ini menjadi tempat pembantaian massal pada masa kolonial, di mana banyak orang pribumi mengalami kekejaman saat melawan penjajah. Konon, arwah para korban tersebut masih berada di sana, membuat bangunan ini terasa angker hingga sekarang.

Toko Merah dan Wisata Horor di Jakarta

Karena kisah misterinya yang melegenda, Toko Merah sering di jadikan lokasi wisata horor di Jakarta. Banyak wisatawan yang tertarik untuk merasakan langsung suasana mistis di bangunan ini. Meski tidak selalu di buka untuk umum, beberapa tur Kota Tua menawarkan kunjungan ke luar Toko Merah, di mana pengunjung bisa mendengar cerita-cerita horor langsung dari pemandu wisata.

Penutup

Toko Merah adalah salah satu bangunan bersejarah yang memadukan unsur sejarah dengan cerita-cerita mistis yang membuatnya semakin menarik. Bagi Anda yang suka dengan wisata horor atau sekadar ingin mengetahui sisi lain dari Kota Tua Jakarta, Toko Merah menjadi tempat yang wajib di kunjungi. Apakah Anda cukup berani untuk menyusuri lorong-lorong misterius Toko Merah dan mendengarkan bisikan arwah-arwah yang konon masih berdiam di sana?

Siap-siap buat ketagihan! Mainkan sekarang, dan rasakan keuntungan nya Disini


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *